Bayar Premi Asuransi Pakai Kartu Kredit? Yay or Nay?
Beberapa waktu yang lalu ada kasus yang cukup ramai dibahas di media sosial. Tentang seseorang yang tak bisa mengklaim asuransinya karena lapse. Ternyata, selama ini premi asuransi tersebut dibayar dengan kartu kredit, dan kemudian kartu kreditnya tidak aktif selama beberapa lama.
Mungkin kemudian ada yang bertanya-tanya, kok bayar premi asuransi pakai kartu kredit sih? Emang boleh?
Table of Contents
Membayar Premi Asuransi Pakai Kartu Kredit, Emang Boleh?
Kenapa enggak boleh? Faktanya, memilih metode pembayaran untuk premi asuransi menjadi pertimbangan penting dalam pengelolaan keuangan.
Ada beberapa hal yang bisa menguntungkan jika kita membayar premi asuransi dengan kartu kredit. Namun, juga penting untuk memahami berbagai aspek yang terlibat dalam penggunaan metode pembayaran ini, terutama ketika berkaitan dengan transaksi finansial besar seperti pembayaran premi asuransi.
Dengan mempertimbangkan pro dan kontra, pembayaran premi asuransi melalui kartu kredit dapat menjadi pilihan yang bijaksana atau sebaliknya, tergantung pada situasi keuangan masing-masing.
Membayar Premi Asuransi dengan Kartu Kredit: Pro
Menurut penjelasan dari trainer QM Financial, Mba Emiralda, ada kemungkinan pembayaran premi dengan kartu kredit bisa menguntungkan, karena orang jadi bisa membayar secara tahunan—yang umumnya nominalnya besar. Banyak perusahaan asuransi yang menawarkan beberapa keringanan jika pemegang polis membayar premi tahunan, misalnya ada gratis premi satu bulan, atau keuntungan yang lain.
Jika dilihat-lihat, memang ada beberapa keuntungan yang bisa didapatkan dari pembayaran dengan kartu kredit ini.
1. Kemudahan dan Kenyamanan
Pembayaran premi asuransi menggunakan kartu kredit itu lebih mudah. Dengan hanya beberapa klik atau ketukan pada layar, transaksi dapat diselesaikan dari mana saja, tanpa perlu mengunjungi kantor asuransi atau melakukan transfer bank manual. Ini menghemat waktu dan mengurangi usaha fisik yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pembayaran.
Fitur auto-debit juga menjadi keuntungan tambahan, memastikan premi dibayar tepat waktu setiap bulan atau setiap tahun, enggak perlu susah-susah mengingat. Dengan mengaktifkan fitur ini, risiko keterlambatan pembayaran dan potensi denda dapat diminimalkan.
2. Bisa Dapat Poin dan Rewards
Menggunakan kartu kredit sebagai alat pembayaran bisa membuat kita mendapatkan banyak manfaat tambahan berupa poin, cashback, atau rewards. Poin-poin ini nantinya dapat ditukarkan dengan berbagai hadiah atau keuntungan, seperti voucher belanja, tiket pesawat, atau bahkan pengurangan pada tagihan kartu kredit berikutnya.
Manfaat ini, meskipun tampak kecil per transaksi, tapi kalau terakumulasi ya jadinya banyak juga. Apalagi kalau kamu punya premi asuransi besar atau membayar untuk beberapa polis.
Membayar Premi Asuransi dengan Kartu Kredit: Kontra
Di sisi lain, terdapat beberapa hal yang patut menjadi perhatian jika pembayaran premi asuransi dilakukan dengan kartu kredit.
1. Total Biaya Asuransi Jadi Lebih Besar
Penggunaan kartu kredit untuk membayar premi asuransi memang membawa kemudahan, tetapi juga risiko keuangan berupa bunga kartu kredit yang bisa meningkatkan total biaya asuransi.
Jika saldo yang terutang dari pembayaran premi tidak dilunasi sebelum periode bebas bunga berakhir, bunga kartu kredit akan mulai dikenakan. Akibatnya, hal ini akan memberatkan beban keuangan.
2. Memengaruhi Riwayat Kredit
Penggunaan kartu kredit yang tinggi, terutama ketika mendekati atau melebihi batas kredit, dapat berdampak negatif terhadap skor kredit. Skor kredit dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satunya kelancaran pembayaran.
Jika sampai pembayaran dengan kartu kredit ini memberatkanmu, sehingga membuatmu tersendat melunasinya, maka hal ini ke depannya bisa memengaruhi skor kredit. Jika skor kredit kurang baik, hal ini bisa membawa dampak pada hal keuangan lain. Misalnya, kamu kesulitan mengajukan KPR, atau bahkan dalam beberapa kasus, menghambat karier juga loh.
Jadi, pastikan bahwa kamu selalu bijak dalam mengelola utang kartu kredit untuk membayar premi ini ya. Berikut beberapa ceklis yang perlu selalu kamu ingat terkait hal ini:
- Secara rutin memeriksa saldo kartu kredit dan memastikan penggunaannya tetap dalam batas yang aman.
- Membayar lebih dari pembayaran minimum bulanan dapat mengurangi saldo lebih cepat dan menurunkan rasio utang terhadap kredit. Jika memungkinkan, bayar saja langsung lunas.
- Gunakan sumber pembayaran lain untuk premi asuransi selama periode keuangan yang ketat untuk menghindari peningkatan utang kartu kredit.
- Membuat anggaran dan rencana keuangan jangka panjang dapat membantu menghindari ketergantungan berlebihan pada kartu kredit.
Dengan mempraktikkan pengelolaan kartu kredit yang bijak, risiko terhadap skor kredit dapat diminimalkan. Kesehatan finansial dapat tetap terjaga sambil memanfaatkan kemudahan dan manfaat yang ditawarkan oleh kartu kredit.
Tip Pembayaran Premi Asuransi yang Aman
Menurut trainer QM Financial, Mba Emiralda, memiliki asuransi sejatinya adalah untuk memperingan hidup kita. Jadi, jangan sampai pembayaran premi asuransi justru memberatkan. Kalau dengan punya asuransi, hidup menjadi lebih berat, berarti ada sesuatu yang salah.
Untuk pembayaran premi, masih menurut Mba Emiralda, sebaiknya lebih baik menabung dulu untuk dibayarkan tahunan, jika memang pembayaran tahunan. Dengan demikian, tidak ada risiko utang yang justru menambah beban perlindungan.
Pasalnya, dengan membayar baru mencicil, itu artinya kita mengambil hak masa depan untuk kebutuhan saat ini. Pertanyaannya, apakah kita seyakin itu kalau cash flow di masa depan aman?
Pastikan pembayaran premi menjadi salah satu prioritas, dengan cara memasukkannya ke dalam anggaran rutin kamu, dan alokasikan dari penghasilan. Dengan demikian, enggak akan terjadi dana terpakai untuk keperluan lain yang kurang penting.
Premi asuransi yang dibayar dengan kartu kredit menawarkan kemudahan dan potensi manfaat tambahan, tetapi juga memerlukan pertimbangan matang terhadap risiko finansial. Keputusan ini harus didasarkan pada pemahaman menyeluruh terhadap situasi keuangan pribadi dan kebijakan penyedia layanan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Peran Penting Kelas Keuangan dalam Merencanakan Masa Depan
Hadirnya beragam kelas keuangan pastinya dapat membantu banyak orang untuk mendapatkan keterampilan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan. Tak hanya untuk memenuhi kebutuhan saat ini, tetapi bahkan hingga masa depan.
Apakah ada di antara kamu yang masih ragu ikutan kelas keuangan? Apa yang membuat kamu ragu?
Table of Contents
Manfaat Kelas Keuangan dalam Perencanaan Jangka Pendek
Yes, kelas keuangan itu bisa bantu kamu mengembangkan keterampilan pengelolaan keuangan pribadi. Salah satunya untuk berbagai tujuan jangka pendek.
Dua aspek penting dari perencanaan jangka pendek yang bisa kamu pelajari dalam kelas ini adalah peningkatan kemampuan dalam membuat anggaran—alias budgeting—dan mengelola cash flow sehari-hari.
1. Pemahaman tentang Anggaran
Di kelas keuangan, kamu bisa belajar cara membuat anggaran yang realistis, dan sesuai dengan pendapatan serta kebutuhan sehari-hari. Tercakup juga di dalamnya adalah pemahaman tentang perbedaan antara kebutuhan dan keinginan, serta cara alokasi dana untuk masing-masing kategori pengeluaran secara efektif.
2. Pelacakan Pengeluaran
Kamu juga bisa belajar teknik untuk melacak pengeluaran, yang merupakan langkah penting dalam mengelola cash flow. Dengan begitu, kamu dapat mengidentifikasi area di mana kamu mungkin menghabiskan lebih dari yang direncanakan dan menyesuaikan kebiasaan belanja kamu.
3. Mengelola Cash Flow
Selanjutnya, kamu bisa belajar strategi untuk memastikan bahwa pengeluaran tidak melebihi pendapatan, bagaimana cara menjaga cash flow agar tetap positif. Hal ini penting banget karena bisa membuatmu terhindari dari utang yang tak perlu, dan akhirnya bisa membantumu mencapai stabilitas finansial.
4. Menetapkan Tujuan secara Cerdas
Kamu bisa belajar pentingnya menetapkan tujuan keuangan yang spesifik, terukur, realistis, dan tertarget. Dengan begitu, berbagai tujuan finansial jangka pendek—seperti membangun dana darurat atau merencanakan liburan—bisa diwujudkan tanpa beban yang berarti.
5. Berpikir Jangka Panjang
Meskipun belajar membuat rencana keuangan jangka pendek, tetapi dengan ikut kelas keuangan, kamu bisa sekaligus berpikir jangka panjang. Gampangannya, kamu bisa memenuhi kebutuhan jangka pendek, tanpa mengorbankan masa depan.
Kelas keuangan enggak hanya akan memberikan pengetahuan untuk mengelola keuangan sehari-hari dengan lebih baik, tetapi juga memberikan alat dan kepercayaan diri sehingga kamu bisa membuat keputusan keuangan yang cerdas.
Dengan mengikuti kelas keuangan, kamu dapat meningkatkan kesejahteraan finansial dan membangun fondasi yang kuat untuk masa depan finansial yang stabil.
Peranan Kelas Keuangan dalam Perencanaan Jangka Panjang
Tak hanya jangka pendek, kelas keuangan juga dapat memberikan pengetahuan dan alat yang diperlukan untuk merencanakan masa depan finansialmu dengan lebih baik. Dalam kelas ini, kamu akan diajak untuk fokus pada investasi, rencana pensiun, hingga asuransi.
1. Belajar Investasi
Kamu bisa belajar beragam jenis produk keuangan, utamanya investasi, yang tersedia, termasuk saham, obligasi, reksa dana, properti, dan lainnya.
Dengan memahami karakteristik dan risiko masing-masing jenis investasi, kamu dapat membuat keputusan yang lebih tepat sesuai dengan tujuan dan toleransi risiko yang kamu miliki.
2. Membuat Rencana Pensiun yang Realistis dan Efektif
Di kelas keuangan, kamu bisa belajar cara menghitung dana yang dibutuhkan untuk pensiun, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti inflasi, perkiraan biaya hidup, dan jangka waktu pensiun. Kamu bisa menentukan, berapa banyak seharusnya kamu menyisihkan pendapatan untuk diinvestasikan setiap bulan atau setiap tahun, untuk mencapai target pensiunmu ini.
Termasuk juga di dalamnya, kamu bisa berkenalan dengan beragam instrumen yang bisa membantumu membangun dana pensiun dengan memadai. Kamu bisa berkenalan dengan BPJS Ketenagakerjaan, Dana Pensiun Lembaga Keuangan, juga belajar cara membangun dana pensiun secara mandiri. Kamu akan belajar cara mengintegrasikan sumber-sumber tersebut dalam rencana pensiunmu.
3. Belajar Pentingnya Asuransi
Di kelas keuangan, kamu tak hanya belajar bagaimana menghasilkan dan mengeluarkan uang saja, tetapi juga bagaimana caranya melindungi uang dan asetmu.
Asuransi diajarkan sebagai alat penting untuk melindungi aset dan pendapatan dari risiko tidak terduga. Ada berbagai jenis asuransi, termasuk asuransi jiwa dan kesehatan yang penting untuk dipahami dulu. Bahkan kamu bisa juga belajar bagaimana memilih polis yang tepat sesuai dengan kebutuhan.
Nah, gimana? Sudah yakin belum, bahwa kelas keuangan itu penting karena dapat membantumu mempersiapkan diri untuk menghadapi masa depan dengan perencanaan finansial yang matang dan terstruktur.
Melalui edukasi tentang budgeting, cash flow, investasi, rencana pensiun, hingga asuransi, kamu pun dapat membangun fondasi yang kuat untuk beragam tujuan jangka pendek sekaligus memastikan keamanan finansial jangka panjang kamu.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Tip Atur Uang buat Freelancer Pemula
Baru merintis karier sebagai freelance pemula itu memang banyak sekali tantangannya. Mulai dari bagaimana cara mendapatkan klien, bagaimana mengelola klien, hingga bagaimana manajemen waktu, semua jadi satu dalam otak seorang freelancer. Apalagi soal manajemen keuangan, yang tak bisa dianggap ringan.
Satu sisi, seorang freelancer memang memiliki fleksibilitas tinggi terkait kinerjanya. Sisi lain, secara keuangan, seorang freelancer juga “sangat fleksibel”, artinya penghasilannya bisa sangat tidak tetap.
Jika salah dalam pengelolaan, bisa jadi menambah beban tekanan dan akhirnya bisa memengaruhi produktivitas si freelancer itu sendiri.
Table of Contents
Mengatur Keuangan untuk Freelancer Pemula
Jadi, jika kamu adalah seorang freelancer pemula saat ini, perlu dipahami bahwa mengelola keuangan sebagai freelancer itu memerlukan pemahaman tentang pendapatan yang sering berubah-ubah.
Enggak kayak pekerjaan tetap, penghasilan dari freelance bisa sangat beragam setiap bulannya. Faktor yang memengaruhi ada banyak, misalnya jenis proyek, jumlah pekerjaan yang didapat, dan tarif yang diberlakukan. Bisa saja dalam beberapa bulan full dan hectic, lalu bulan berikutnya paceklik.
Jadi, buat freelancer pemula, mengatur keuangan ini memang cukup menantang.
Untuk mengelola penghasilan bulanan dan membuat rencana keuangan dengan lebih baik, berikut beberapa hal yang bisa mulai dilakukan.
1. Pisahkan Keuangan dari Keuangan Pribadi
Pekerjaan freelancing juga bisa dianggap sebagai salah satu bentuk bisnis, seperti halnya bisnis kecil yang lain. So, seperti yang selalu diajarkan oleh financial lead trainer QM Financial, Mba Ligwina Hananto, pisahkan keuangan bisnis dari keuangan pribadi, hal ini juga berlaku untuk freelance.
Tujuannya apa? Supaya lebih mudah untuk mengelola keuangan dari bisnis freelance ini, dan tidak tercampur dengan keuangan pribadi.
2. Buat Catatan yang Rapi
Buat catatan keuangan yang rapi, meliputi pemasukan dan pengeluaran dari pekerjaan freelance.
Setiap kali ada invoice atau fee cair, catat dalam pemasukan bisnis. Begitu juga jika ada pengeluaran untuk keperluan pekerjaan freelance, catat dalam pengeluaran.
Misalnya, kamu butuh berlangganan foto di Shutterstock untuk keperluan konten, atau butuh tools untuk memantau pergerakan media sosial untuk mendukung pekerjaanmu sebagai freelance social media strategist. Kebutuhan-kebutuhan ini adalah kebutuhan profesional, sehingga pengeluarannya juga harus dicatat dan nanti juga diperhitungkan.
Catatan keuangan yang detail akan membantumi sebagai freelancer pemula untuk melihat gambaran pola pemasukan dan pengeluaran.
3. Gaji Diri Sendiri
Jika kamu sudah bisa melihat pola pemasukan dan pengeluaran, maka kamu bisa menetapkan berapa banyak uang yang bisa kamu ambil sebagai gaji untuk diri sendiri sebagai freelancer pemula.
Pemasukan sebagai freelancer memang bisa saja tidak tetap, tetapi kamu bisa menerapkan sistem gaji ini sehingga nantinya penghasilan menjadi lebih tetap.
Cara lain adalah dengan menetapkan pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan pribadi setiap bulannya. Dengan besarnya kebutuhan ini, kamu pun bisa menetapkan target penghasilan bulan-bulan berikutnya.
4. Diversifikasi Pekerjaan/Klien
Hindari untuk hanya bergantung pada satu jenis pekerjaan atau satu klien. Sebagai freelancer, tentunya kamu punya fleksibilitas tinggi untuk menentukan dengan siapa saja kamu bekerja. Maka, manfaatkan privilege ini dengan sebaik-baiknya. Tentu saja juga dengan tanggung jawab yang penuh dan harus profesional.
Mencari berbagai sumber pendapatan menambah stabilitas finansial dan mengurangi risiko kehilangan semua penghasilan jika salah satu sumber tiba-tiba berhenti.
5. Bangun Dana Darurat
Membangun dana darurat adalah langkah yang sangat penting bagi freelancer pemula. Dana ini akan menjadi penyelamat di masa-masa sulit, terutama selama periode pendapatan yang lebih rendah.
Pisahkan dana darurat ke dalam rekening terpisah, dan tidak boleh diutak-atik jika tidak benar-benar dalam kondisi darurat.
Sebagai freelancer dengan penghasilan yang tidak tetap, ada kemungkinan kamu akan membutuhkan dana darurat yang lebih besar dibandingkan mereka yang memiliki penghasilan tetap. Namun, tak perlu khawatir, sebagai freelancer pemula, yang penting mulai bangun dulu. Mulai dari satu bulan pengeluaran, dan kemudian ditingkatkan seiring waktu. Yang penting disiplin ya.
6. Bijak Pilih Proyek
Perencanaan proyek dan negosiasi kontrak yang baik dapat menjamin aliran pekerjaan yang lebih stabil. Sebagai freelancer, akan ada baiknya—jika memungkinkan—memilih proyek yang enggak hanya menguntungkan tetapi juga berkelanjutan. Dengan begitu, kamu bisa mengamankan penghasilan agar lebih konsisten.
Efisiensi dalam mengatur waktu dan menyesuaikan tarif berdasarkan keahlian serta permintaan pasar juga penting untuk memaksimalkan pendapatan.
Dengan pendekatan yang terorganisir dan adaptif, mengelola penghasilan sebagai freelancer bukan lagi sesuatu yang menakutkan. Memahami dan menerapkan strategi ini membantu dalam menciptakan kestabilan finansial, memungkinkan untuk berkonsentrasi pada pekerjaan tanpa terbebani oleh kekhawatiran keuangan.
Mempersiapkan Masa Pensiun
Duh, baru juga mulai merintis karier sebagai freelancer pemula. Kok sudah ditanya mau pensiun.
Jangan salah! Justru karena kamu masih baru mulai merintis, makanya kamu sudah harus mulai memikirkan pensiun. Pasalnya, semakin cepat kamu mulai membuat rencana pensiun, semakin ringan beban di setiap bulannya.
Perencanaan pensiun merupakan aspek kritis yang sering terabaikan oleh banyak freelancer. Padahal, sebagai freelancer, kamu pasti paham bahwa kamu tidak akan mendapatkan benefit ini dari pemberi kerja.
Tanpa skema pensiun yang disediakan oleh pemberi kerja, freelancer harus proaktif dalam mengamankan masa depan finansialnya sendiri. Memulai perencanaan pensiun sejak dini tidak hanya membantu dalam mengumpulkan dana yang cukup untuk hari tua, tetapi juga memberikan ketenangan pikiran untuk masa depan.
Ada beberapa opsi yang bisa dipilih oleh freelancer untuk mempersiapkan pensiun. Kamu bisa memanfaatkan opsi program pensiun BPJS Ketenagakerjaan dengan mendaftarkan diri secara mandiri. Lalu, ada juga opsi Dana Pensiun Lembaga Keuangan, biasanya diselenggarakan oleh bank atau perusahaan asuransi. Selain itu, kamu juga bisa membangun rencana pensiun secara mandiri dengan memanfaatkan beragam instrumen investasi, mulai dari investasi saham, obligasi, reksa dana hingga properti.
Kenal karakteristik masing-masing, dan manfaatkan dengan bijak.
Setelah itu, tentukan berapa banyak kamu akan berinvestasi untuk dana pensiun. Idealnya, kamu menyisihkan 10 – 20% dari penghasilan untuk berinvestasi. Dalam 10-20 % tersebut, alokasikan sebagian untuk dana pensiun, yang juga sama pentingnya dengan tujuan keuangan lainnya.
Memulai perencanaan pensiun sejak dini memberikan waktu yang lebih banyak untuk pertumbuhan investasi, mengurangi tekanan finansial di kemudian hari. Dengan pendekatan yang disiplin dan strategis terhadap perencanaan pensiun, freelancer pemula nantinya dapat menikmati masa tua dengan keamanan dan kenyamanan finansial.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Kelas Keuangan untuk Pemula: Dasar-Dasar yang Harus Diketahui
Kelas keuangan menjadi langkah awal yang menjanjikan bagi siapa saja yang ingin memperdalam pemahaman tentang pengelolaan uang.
Di zaman sekarang yang penuh dengan kesempatan tetapi juga tantangan, memiliki pengetahuan dasar tentang keuangan bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan.
Tapi, apa pentingnya sih ikut kelas keuangan?
Table of Contents
Apa Pentingnya Ikut Kelas Keuangan?
Memahami keuangan sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Banyak orang merasa bingung ketika menghadapi istilah dan konsep keuangan. Untuk itu, penting sekali mendapatkan pengetahuan dasar tentang keuangan. Dengan pemahaman yang baik, mengelola uang menjadi lebih mudah dan menghindarkan dari kesalahan yang bisa merugikan.
Berikut beberapa manfaat yang bisa didapatkan jika kamu ikut kelas keuangan untuk pemula.
1. Pemahaman Dasar yang Kuat
Kelas keuangan membantu membangun pemahaman yang kokoh tentang prinsip-prinsip keuangan dasar, termasuk mengelola anggaran, menjaga cash flow tetap lancar, investasi, tabungan, dan pengelolaan utang. Dengan dasar yang kuat, lebih mudah untuk membuat keputusan keuangan yang bijak.
2. Pengelolaan Uang yang Lebih Baik
Belajar cara mengelola uang dengan efektif adalah salah satu manfaat utama. Termasuk di dalamnya adalah membuat anggaran, menghemat uang, dan menginvestasikannya dengan bijak, sehingga dapat mencapai kestabilan finansial dan tujuan keuangan jangka panjang.
3. Peningkatan Literasi Keuangan
Mengikuti kelas keuangan meningkatkan literasi keuangan, yang merupakan keterampilan penting dalam ekonomi modern. Literasi keuangan yang baik membantu menghindari penipuan keuangan dan membuat keputusan investasi yang informasi.
4. Persiapan untuk Masa Depan
Kelas keuangan membantu dalam merencanakan masa depan, baik itu untuk pendidikan, pensiun, atau pembelian besar seperti rumah. Pengetahuan yang diperoleh dapat membantu dalam merencanakan dan mencapai tujuan finansial dengan lebih terstruktur.
5. Mengurangi Stres Keuangan
Dengan pengetahuan dan keterampilan keuangan yang lebih baik, stres terkait uang dapat berkurang. Memahami cara mengelola keuangan dapat mengurangi kekhawatiran tentang utang, kekurangan uang, atau keamanan finansial di masa depan.
6. Lebih Percaya Diri dalam Pengambilan Keputusan
Kelas keuangan dapat memberimu kepercayaan diri untuk membuat keputusan keuangan yang tepat. Dengan begitu, kamu bisa menghindari keputusan yang didasarkan pada emosi atau informasi yang salah.
7. Lebih Mudah Beradaptasi dengan Perubahan
Dengan pengetahuan keuangan yang solid, kamu lebih mudah untuk beradaptasi dengan perubahan kondisi. So, misalnya kamu ada perubahan pemasukan atau penambahan pengeluaran yang signifikan, kamu segera tahu apa yang harus dilakukan. Kamu bisa menyelamatkan cash flow harian, menjaga tujuan finansial juga tetap aman.
Mengikuti kelas keuangan merupakan investasi dalam diri sendiri yang berdampak langsung pada kesejahteraan finansial dan kualitas hidup secara keseluruhan. Karena itulah, kelas keuangan online FCOS QM Financial ada.
Belajar Apa di Kelas Keuangan?
Inilah beberapa dasar keuangan yang akan kamu pelajari jika belajar di kelas keuangan FCOS QM Financial.
1. Blueprint of Your Money
Pelajaran di FCOS QM Financial dimulai dengan kelas Blueprint of Your Money, sebuah konsep unik dari Lead Trainer QM Financial, Ligwina Hananto.
Di kelas ini, peserta diajak untuk memahami cara merencanakan keuangan secara menyeluruh. Ini termasuk melakukan pemeriksaan keuangan pribadi, mengelola arus kas, menetapkan tujuan keuangan yang sesuai dengan berbagai fase dalam hidup, dan mengenal beragam pilihan produk investasi.
Ikut kelas keuangan ini bisa menjadi langkah awal dalam perjalanan keuangan yang menjanjikan.
2. How to Manage Your Cash Flow
Setelah mempelajari Blueprint of Your Money, kelas ini membawa peserta lebih jauh untuk merancang rencana keuangan yang menyeluruh.
Kamu akan belajar banyak hal, seperti melakukan pengecekan keuangan pribadi, mengelola cash flow, dan mengevaluasi kesehatan keuangan dengan memeriksa rasio keuangannya. Penting untuk mengelola keuangan dengan bijak agar penghasilanmu enggak habis begitu saja.
Salah satu kunci keberhasilan keuangan adalah kemampuan untuk menyisihkan setidaknya 10% dari penghasilan. Ini bukan hanya tentang menabung, tetapi juga tentang memastikan arus kas sehat.
Dengan langkah ini, mimpi-mimpi keuangan bukan lagi sekadar angan, tetapi bisa menjadi kenyataan dengan perencanaan yang matang.
3. How to Set Your Financial Goals
Setelah menguasai cara mengelola arus kas, langkah selanjutnya adalah ikut kelas ini, yang akan mengajarkan bagaimana caranya menetapkan tujuan keuangan yang sesuai dengan berbagai fase hidup.
Pentingnya menetapkan tujuan keuangan ini enggak bisa dianggap remeh. Kamu akan belajar untuk mengetahui apa yang paling kamu inginkan dari kehidupan finansial dan bagaimana merencanakan untuk mencapainya.
Tujuan bisa jangka pendek atau jangka panjang, tetapi yang terpenting adalah memiliki langkah konkret untuk mencapainya. Kelas ini sangat berguna bagi kamu yang masih mencari arah dalam perencanaan finansial, memberikan panduan tentang bagaimana menentukan tujuan yang realistis dan sesuai dengan prioritas.
4. Get to Know Your Investment Products
Setelah memahami cara menetapkan tujuan keuangan, langkah berikutnya adalah mempelajari tentang berbagai pilihan produk investasi yang bisa mendukung pencapaian tujuan tersebut.
Di kelas ini, kamu akan diajak untuk menjelajahi opsi-opsi investasi yang tersedia, agar sesuai dengan apa yang ingin dicapai secara finansial. Memilih produk investasi yang tepat sangat penting, untuk memastikan bahwa setiap langkah investasi membawa lebih dekat pada realisasi mimpi finansial.
Pelajari dengan cermat, pilih dengan bijak, dan mulailah mengubah mimpi finansial menjadi kenyataan. Ini bukan hanya tentang mengumpulkan kekayaan, tetapi juga tentang membuat kekayaan tersebut bekerja demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Keempat kelas keuangan di atas juga tersedia dalam bentuk bundling yang pastinya akan lebih terjangkau dan terintegrasi.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Rutinitas Skincare Efektif dengan Biaya Terjangkau buat Gen Z
Punya rutinitas skincare itu penting, apalagi buat kamu-kamu yang masih muda, para genZ, yang harus menghadapi beragam tantangan dari lingkungan sekitar di zaman sekarang. Polusi, paparan matahari, dan stres sehari-hari berkontribusi besar pada kondisi kulit kita.
Di tengah segala aktivitas, menemukan rutinitas skincare yang pas dan efektif, tanpa menguras dompet, menjadi keharusan. Masalahnya, rata-rata genZ punya tantangan yang sama dalam hal ini, yaitu anggaran yang terbatas.
Nah, siapa nih yang relate?
Jadi, apakah efektivitas skincare itu tergantung biaya yang dikeluarkan? Well, sementara kita percaya bahwa ada harga ada rupa, tetapi dengan informasi dan pemahaman yang tepat, efektivitas merawat kesehatan kulit itu bisa kok tercapai tanpa harus mengorbankan kualitas atau efektivitas perawatan.
Table of Contents
Rutinitas Skincare yang Efektif Hasilnya dan Efektif Biayanya
1. Mengenali Jenis dan Kebutuhan Kulit
Memahami jenis kulit merupakan langkah awal untuk rutinitas skincare yang efektif sekaligus ekonomis. Intinya, pahami kulitmu dan kebutuhannya.
Kulit berminyak, kering, kombinasi, atau sensitif, setiap tipe memiliki kebutuhan khusus yang berbeda. Mengidentifikasi jenis kulit bukan hanya tentang mengetahui kondisi saat ini, tetapi juga tentang merespons dengan produk yang tepat untuk mencegah pengeluaran yang tidak perlu.
Sebagai contoh, kulit berminyak membutuhkan pembersih yang kuat tetapi tidak mengandung alkohol untuk menghindari produksi minyak berlebih. Sementara kulit kering memerlukan pelembap yang kaya akan hidrasi.
Belajar untuk membaca label kemasan yang memuat informasi mengenai produk, dan edukasi diri sendiri mengenai hal ini. Misalnya, belajar zat apa saja yang cocok untuk kulit berminyak, dan zat apa yang harus dihindari. Begitu juga dengan jenis kulit yang lainnya.
Dengan pemahaman yang benar, kamu enggak hanya bisa mendapatkan produk yang sesuai dengan kebutuhan kulit, tetapi juga lebih hemat biaya karena menghindari percobaan dan kesalahan dengan produk yang tidak efektif.
2. Miliki Kebiasaan Baik
Membangun kebiasaan baik menjadi fondasi utama dalam rutinitas skincare. Karena sebenarnya, rutinitas skincare yang efektif enggak cuma terfokus pada produk yang digunakan, tetapi juga pada gaya hidup sehari-hari. Apa saja misalnya?
- Menjaga kebersihan kulit, mandi dan mencuci wajah secara teratur membantu menghilangkan kotoran dan minyak yang menumpuk, mencegah pori-pori tersumbat yang bisa menimbulkan masalah kulit.
- Makan makanan yang seimbang, pastikan ada asupan yang kaya akan antioksidan, vitamin, dan mineral dari buah-buahan, sayuran, serta kacang-kacangan, agar mendukung proses regenerasi kulit.
- Hidrasi yang cukup dengan minum air memastikan kulit tetap lembap dan segar.
- Istirahat dan tidur yang cukup memberikan waktu bagi kulit untuk memperbaiki diri dari kerusakan sehari-hari.
- Kurangi kebiasaan merokok karena dapat merusak kolagen dan elastin, yang berakibat pada penuaan dini.
- Gunakan tabir surya, bahkan saat berada di dalam ruangan, paparan sinar UV masih bisa terjadi melalui jendela lo!
- Hindari tidur tanpa membersihkan makeup, karena dapat menyumbat pori-pori dan memicu munculnya jerawat.
Dengan menerapkan kebiasaan baik ini, kulit enggak hanya akan terlihat lebih sehat tetapi juga lebih bersinar. Karena rutinitas skincare itu memang enggak selalu membutuhkan biaya mahal, tetapi lebih kepada konsistensi dalam menjalankan kebiasaan baik sehari-hari.
3. Bikin Sendiri? Kenapa Enggak?
Jika memang ada waktu, kamu juga bisa lo membuat sendiri beragam masker atau scrub di rumah. Dengan begitu, biaya lebih bisa ditekan, pun kamu bisa menggunakan bahan-bahan yang lebih alami.
Misalnya, madu dan oatmeal bisa dicampur untuk membuat masker yang menenangkan dan melembapkan kulit. Atau bisa juga gula yang dicampur dengan minyak zaitun, dapat menjadi scrub yang mengangkat sel kulit mati sekaligus melembapkan. Lidah buaya, teh hijau, atau kunyit, dikenal dengan sifat antiinflamasinya yang bisa membantu menenangkan kulit yang iritasi atau berjerawat.
Menariknya, membuat masker atau scrub sendiri ini juga bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan. Eksperimen dengan bahan-bahan alami untuk menemukan kombinasi yang paling efektif bagi kulit bukan hanya bermanfaat secara fisik. Namun, juga memberi kepuasan secara mental.
So, enggak cuma untuk merawat diri sendiri, kamu juga bisa melakukannya untuk menenangkan pikiran sekaligus memanjakan kulit.
4. Buat Alokasi Anggarannya
Menyisihkan anggaran khusus untuk skincare merupakan langkah bijak dalam mengelola keuangan. Dengan begitu, kamu bisa memastikan bahwa pengeluaran untuk skincare enggak mengganggu kebutuhan lain yang juga penting, dan tetap bisa menjaga cash flow agar tetap sehat.
Kan, sehat finansial akan berujung juga pada sehat fisik dan sehat mental, ya kan? Begitu juga bisa berefek ke sehat kulit.
So, pada akhirnya, mengatur anggaran khusus untuk skincare bukan hanya soal keuangan, tetapi juga tentang merawat diri dengan bijak. Artinya, kamu berkomitmen dalam menjaga kesehatan kulit sambil tetap bertanggung jawab terhadap pengeluaran.
Dengan perencanaan yang tepat, menjaga kesehatan dan kecantikan kulit bisa tercapai tanpa harus mengorbankan kebutuhan lain, termasuk kamu juga bisa menabung. Antara merawat diri dan merawat tabungan jadi seimbang deh.
Nah, gimana? Apakah kamu sudah punya rutinitas skincare yang efektif hasilnya dan efektif biayanya? Semoga beberapa tip di atas bisa membantu ya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Loud Budgeting: Tren Keuangan yang Lagi Viral di Kalangan Gen Z
Memasuki tahun 2024, terdapat tren baru di kalangan generasi muda yang berorientasi pada pendekatan keuangan yang lebih terbuka. Tren ini dikenal sebagai loud budgeting.
Gimana? Apakah kamu juga melihat tren ini berseliweran di media sosial kamu?
Konsep ini mulai menarik perhatian pada Desember 2023 yang lalu sebenernya, dipopulerkan oleh Lukas Battle. Dia ini seorang pengguna aktif TikTok, yang terkenal karena keputusannya untuk berbagi cara hidup hemat secara terbuka.
Fenomena ini dikatakan menggantikan tren quiet luxury yang sebelumnya mendominasi tahun 2023, tren yang memungkinkan seseoarang untuk menampilkan kemewahan tanpa kesan berlebihan. Flexing, tapi enggak sombong.
Table of Contents
Apa Itu Loud Budgeting?
Tren ini populer di kalangan anak gen Z. Memang kreatif mereka ini ya. Adanya media sosial juga ikut mendorong berbagai tren ini untuk viral sih. So, apa itu loud budgeting?
Seorang eksekutif perbankan pribadi dari NAB Bank Australia, Paul Riley, mengungkapkan dalam jurnalnya. Bahwa loud budgeting itu adalah strategi yang fokus pada pengaturan prioritas tujuan keuangan pribadi, penentuan batasan pengeluaran yang bijak, dan kenyamanan dalam berbagi dan mendiskusikannya secara terbuka dan jujur. Begitu menurut kutipan dari Business Insider.
Mengapa tren ini sampai muncul?
Alasan utama generasi muda Amerika mengadopsi dan membahas loud budgeting di TikTok berkisar pada keinginan untuk menghapus utang dan menabung demi kepemilikan rumah.
Esensi dari tren ini menekankan bahwa kecerdasan finansial merupakan aspek penting yang enggak boleh diremehkan. Sementara, alasan para pengikut tren ini untuk membagikan pengalaman ke publik adalah untuk menambahkan elemen akuntabilitas dan motivasi.
Jadi, ibaratnya, kalau banyak “saksi” yang tahu bahwa kita sedang melakukan penghematan, maka mereka akan ikut menyemangati dan memotivasi. Begitulah secara singkat dan jelasnya.
Sementara tahun lalu, netijen lebih cenderung untuk suka flexing berkedok sharing—pamcol, alias pamer colongan—misalnya seperti memposting foto-foto liburan atau nongkrong di kafe-kafe mahal. Kini para pengikut tren loud budgeting mengungkapkan bahwa tidak ada alasan untuk merasa malu atas penghematan yang dilakukan. Hal ini justru menegaskan bahwa berupaya menghemat uang merupakan pilihan yang sah dan positif.
Gimana Caranya Ikutan Tren Ini?
So, gimana, apakah kamu mau ikut tren loud budgeting ini, dan membagikan pengalamanmu untuk hidup lebih hemat?
Caranya sebenarnya gampang—bahkan mungkin di antara kamu ada yang sudah biasa melakukannya.
1. Menolak Ajakan Nongkrong
Yang jelas, untuk ikut loud budgeting, kamu harus tegaan. Tega untuk menolak ajakan nongkrong, ajakan window shopping (yang biasanya berujung belanja impulsif), menolak ajakan nonton setiap weekend, dan berbagai ajakan lainnya yang datang dari teman-teman.
Jadi antisos dong? Ya, enggak juga. Menolak ajakan bukan berarti lantas kamu antisos, mengisolasi diri, atau menolak berbagai bentuk interaksi sosial. Kamu hanya menerapkan pemilahan terhadap sesuatu dengan bijak, karena kamu hanya mau melakukan sesuatu yang memberikan nilai tambah atau manfaat untukmu dalam jangka panjang.
So, intinya bukan menolak ajakannya, tetapi menolak untuk mengeluarkan uang untuk hal-hal yang kurang berarti. Kamu tetap bisa melakukan hal-hal tersebut jika sudah kamu perhitungkan dengan cermat. Kamu mau nongkrong, kalau memang ada bujetnya. Mau nonton, kalau memang masih dalam anggaran. Belanja pun begitu, kamu mau asalkan semua sudah terencana dengan baik.
Kuncinya adalah kamu mau melakukan sesuatu yang enggak hanya menyenangkan, tetapi juga ekonomis dan tidak “membahayakan” rencana jangka panjang.
Dengan cara ini, kamu tidak saja dapat mengurangi pengeluaran kurang esensial loh. Kamu sekaligus bisa meningkatkan kesadaran akan pentingnya keuangan pribadi yang sehat, tanpa merasa terbebani oleh tekanan untuk selalu ikut serta dalam setiap ajakan.
2. Jangan Malu Mengakui kalau Masih Terbatas
Saat kamu ingin mengadopsi tren loud budgeting ini, maka mindset kamu terhadap keuangan pribadi mau tidak mau harus berubah. Kamu enggak boleh malu untuk mengakui keterbatasan finansial pada diri sendiri.
Artinya, kamu wajib mengakui secara terbuka kalau ada hal-hal yang belum bisa kamu capai karena keterbatasan dana. Ini harus kamu lakukan tanpa merasa rendah diri.
Dengan begitu, kamu akan lebih realistis terhadap kondisi yang ada, sehingga akhirnya kamu pun sadar, bahwa kamu perlu mengelola keuangan dengan lebih baik demi banyak tujuan yang ingin dicapai.
Dengan membebaskan diri dari tekanan untuk selalu tampil mampu secara finansial, kamu pun dapat lebih fokus pada pengelolaan keuangan yang cerdas. Kamu bisa mulai menabung, investasi, dan mengurangi utang. Hingga pada akhirnya, kamu bisa mengakui kondisi tanpa dibebani oleh rasa malu lagi.
Pendekatan seperti ini enggak hanya akan dapat memperkuat kesehatan finansial jangka panjang, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan emosional. Kamu pun akan merasa lebih puas dengan kemajuan yang dicapai dalam perjalanan keuanganmu.
3. Bagikan Proses dan Kemajuan
So prinsip dari loud budgeting adalah sharing dengan teman-temanmu, mengenai proses kemajuan keuangan dan hal-hal lain yang terkait. Maka, kamu bisa memanfaatkan beragam platform media sosial yang sudah menjamur saat ini, atau bisa juga kamu berbagi secara langsung.
Enggak sekadar pamer sih, tapi lebih pada membangun rasa tanggung jawab atas keputusan finansial yang diambil. Jadi, fungsinya sebagai reminder, bahwa setiap langkah, baik maju maupun terhambat, adalah bagian dari proses belajar dan pertumbuhan.
Lebih dari itu, dengan membagikan cerita dan pencapaian, kamu juga bisa menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi orang lain yang mungkin berada dalam situasi serupa. Pada akhirnya, bisa saja kamu jadi punya teman seperjuangan, alias sparing partner, karena punya kondisi dan tujuan yang sama. Yang kayak begini, biasanya sih bisa saling menguatkan.
Dengan demikian, langkah ini tidak hanya meningkatkan kesadaran finansial pribadi tetapi juga membantu memperkuat hubungan sosial melalui nilai-nilai berbagi dan transparansi.
4. Atur Uangmu
So, pada akhirnya, ya lagi-lagi soal pengaturan keuangan. Karena, dengan keuangan yang dikelola dengan baik, kondisi dan situasi apa pun bisa teratasi dengan baik. Stabilitas dan kebebasan finansial pun bisa dicapai.
Jadi, untuk ikut tren ini, mulailah dengan menetapkan anggaran. Bikin catatan keuangan terkait pendapatan dan pengeluaran, lalu tetapkan prioritas. Identifikasi area yang dapat dikurangi, dan temukan peluang untuk menabung dan investasi lebih banyak.
Penting juga untuk memantau pengeluaran secara rutin untuk memastikan bahwa tetap berada dalam batas yang ditetapkan. Jika ada perubahan kondisi atau tujuan, enggak perlu panik dan langsung sesuaikan rencana.
Jangan lupa untuk membangun dana darurat, sehingga kamu akan punya jaring pengaman untuk menghadapi keadaan tak terduga tanpa harus tergantung pada utang.
Nah, gimana? Kamu tertarik untuk ikutan tren ini? Yah, selama membawa kebaikan, enggak ada salahnya juga untuk FOMO, ya kan?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
8 Dampak Positif Training terhadap Cara Pengaturan Keuangan Karyawan
Di dunia kerja modern, cara pengaturan keuangan karyawan menjadi aspek penting yang masih sering dinomorduakan. Kebanyakan karyawan lebih fokus pada pengembangan keterampilan profesional, sementara aspek keuangan pribadi mereka kurang mendapat perhatian.
Realitas ini membawa kita pada pertanyaan penting: bagaimana pelatihan keuangan dapat memengaruhi cara pengaturan keuangan karyawan? Artikel ini berusaha menjawab pertanyaan tersebut dengan menyelidiki dampak pelatihan keuangan terhadap kemampuan karyawan dalam mengelola keuangan pribadi dan profesional mereka.
Table of Contents
Dampak Kurangnya Literasi pada Cara Pengaturan Keuangan
Literasi keuangan adalah kemampuan untuk memahami dan menggunakan berbagai konsep keuangan dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk di dalamnya adalah cara pengaturan keuangan, anggaran, investasi, utang, dan perencanaan keuangan untuk masa depan.
Apa akibatnya kalau sampai karyawan kurang literasi dalam hal keuangan? Hal-hal berikut ini bisa terjadi.
1. Kesulitan Keuangan Pribadi
Kurangnya literasi keuangan dapat menyebabkan cara pengaturan keuangan yang buruk, akumulasi hutang, dan kesulitan keuangan secara keseluruhan.
2. Stres dan Dampak pada Kinerja
Stres keuangan yang timbul akibat tak paham cara pengaturan keuangan yang baik akan dapat mengganggu konsentrasi dan produktivitas karyawan di tempat kerja. Hal ini akhirnya nanti dapat berpotensi memengaruhi kinerja secara negatif.
3. Risiko pada Rencana Pensiun
Tanpa pemahaman yang cukup tentang cara pengaturan keuangan dan juga perencanaannya, karyawan mungkin tidak dapat mempersiapkan masa pensiun mereka dengan baik. Hal ini nantinya akan menyebabkan masalah keuangan di kemudian hari. Termasuk bisa menciptakan sandwich generation yang baru pada generasi sesudahnya.
4. Ketergantungan pada Pinjaman dan Kredit
Kurangnya literasi keuangan bisa menyebabkan karyawan mengalami ketergantungan yang lebih besar pada produk kredit dan pinjaman. Of course, ini bukan hal yang akan berakhir baik.
Dengan demikian, meningkatkan literasi keuangan karyawan tidak hanya memberi manfaat kepada mereka secara pribadi saja. Namun, juga berkontribusi pada kesehatan keuangan dan produktivitas keseluruhan dalam perusahaan.
Program pelatihan dan sumber daya keuangan di tempat kerja dapat menjadi langkah penting dalam mendukung perkembangan ini.
Jenis Training Keuangan yang Cocok untuk Karyawan
Lalu, jenis training keuangan seperti apa yang bisa diberikan pada karyawan untuk meningkatkan literasi agar karyawan tahu cara pengaturan keuangan dan juga perencanaannya demi masa depan? Berikut beberapa di antaranya.
1. Pelatihan Dasar Manajemen Keuangan Pribadi
Pelatihan ini fokus pada dasar-dasar cara pengaturan keuangan, seperti pembuatan anggaran, penghematan, dan pengelolaan utang. Pelatihan jenis ini cocok untuk semua karyawan, terutama mereka yang baru memulai karier.
2. Pelatihan Perencanaan Pensiun
Pelatihan ini khusus dirancang untuk membantu karyawan memahami berbagai pilihan untuk pensiun, termasuk rencana pensiun yang disponsori perusahaan, ataupun memanfaatkan Jaminan Pensiun dan Jaminan Hari Tua dari BPJS Ketenagakerjaan. Karyawan pun akan belajar untuk membuat strategi investasi jangka panjang.
3. Workshop Investasi
Workshop ini bertujuan untuk mengedukasi karyawan tentang berbagai jenis investasi, risiko dan pengembaliannya, serta cara membaca dan memahami pasar investasi.
4. Literasi Kredit dan Utang
Financial training jenis ini akan fokus pada pemahaman tentang kebijakan yang perlu dimiliki jika karyawan ingin mengajukan pinjaman, menghitung kebutuhan agar tak berlebihan, mengenali cara kerja berbagai jenis pinjaman, hingga strategi untuk melunasi utang.
Metodologi dan Pendekatan dalam Pelatihan Keuangan
Untuk menyampaikan materi dalam training keuangan sesuai kebutuhan seperti di atas, ada beberapa metodologi dan pendekatan yang bisa dilakukan.
1. Sesi Interaktif dan Workshop
Menggunakan metode belajar by doing. Dengan sesi interaktif seperti ini, memungkinkan karyawan untuk terlibat secara langsung melalui studi kasus, permainan peran, dan simulasi.
2. E-Learning dan Modul Online
Menyediakan fleksibilitas dan akses yang mudah, modul online memungkinkan karyawan untuk belajar pada kecepatan mereka sendiri dan mengakses materi pelatihan dari mana saja.
3. Webinar dan Seminar Online
Menghadirkan trainer yang ahli dan berpengalaman melalui webinar atau kelas-kelas online dapat meningkatkan keterlibatan dan menyediakan wawasan terbaru untuk karyawan bahkan tanpa harus hadir secara fisik. Metodologi ini cocok diterapkan untuk perusahaan dengan banyak cabang yang tersebar di berbagai tempat.
4. Pendekatan Berbasis Konseling
Sesi private 1 on 1 dengan trainer bisa sangat bermanfaat untuk karyawan. Trainer dapat memberikan saran yang disesuaikan dengan kebutuhan keuangan pribadi mereka masing-masing.
5. Pendekatan Berbasis Game dan Simulasi
Penggunaan game dan simulasi untuk mengajarkan konsep keuangan dapat membuat sesi training keuangan lebih menarik dan memungkinkan karyawan untuk berlatih keterampilan keuangan dalam setting yang terkontrol.
6. Diskusi Kelompok dan Studi Kasus
Mendorong diskusi kelompok dan analisis studi kasus untuk membantu karyawan memahami aplikasi praktis dari konsep keuangan dalam situasi nyata.
Semua pendekatan ini bertujuan untuk tak hanya memberikan pengetahuan cara pengaturan keuangan, tetapi juga untuk memberikan keterampilan praktis pada karyawan. Pendekatan yang dipilih harus disesuaikan dengan kebutuhan dan latar belakang karyawan untuk mencapai hasil yang paling efektif.
Dampak Positif Training Keuangan terhadap Karyawan
Nah, setelah ada training keuangan, pastinya kita bisa mengharapkan ada progress yang baik dong ya? Apa saja yang bisa diharapkan?
1. Peningkatan Pengelolaan Uang
Training keuangan membantu karyawan memahami cara pengaturan keuangan, terutama pendapatan mereka secara lebih efektif. Karyawan bisa belajar membuat anggaran, menjaga cash flow tetap positif, mengidentifikasi area pengeluaran yang tidak perlu, dan merencanakan pengeluaran masa depan.
2. Meningkatkan Kesadaran tentang Investasi
Karyawan memperoleh pengetahuan tentang berbagai pilihan investasi dan cara kerjanya, yang memungkinkan mereka membuat keputusan investasi yang lebih tepat dan bijaksana.
3. Manajemen Utang yang Lebih Baik
Karyawan akan tahu bagaimana membuat strategi dan memanfaatkan alat untuk mengelola dan mengurangi utang, seperti kartu kredit dan pinjaman. Karyawan juga akan tahu dan bisa membedakan, mana utang produktif dan konsumtif.
4. Perencanaan Pensiun yang Efektif
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang perencanaan keuangan, karyawan dapat membuat rencana pensiun yang lebih komprehensif, memastikan keamanan keuangan di masa depan, dan akhirnya memutus mata rantai sandwich generation.
5. Kurangnya Stres Keuangan
Pelatihan keuangan dapat mengurangi stres keuangan karyawan, yang sering menjadi penyebab utama kecemasan dan ketidakpuasan di tempat kerja. Karyawan yang tidak stres akan cenderung lebih bahagia dan lebih fokus pada pekerjaan mereka.
Karyawan yang merasa lebih aman secara keuangan cenderung lebih puas dengan pekerjaan mereka dan memiliki pandangan yang lebih positif tentang majikan mereka.
6. Peningkatan Loyalitas Karyawan
Menyediakan training keuangan menunjukkan kepada karyawan bahwa perusahaan peduli dengan kesejahteraan mereka secara keseluruhan, bukan hanya kinerja mereka di tempat kerja. Hal ini dapat meningkatkan loyalitas karyawan.
7. Peningkatan Produktivitas
Karyawan yang tahu cara pengaturan keuangan pribadi tidak akan terganggu oleh masalah keuangan di tempat kerja, memungkinkan mereka untuk lebih berkonsentrasi dan produktif.
8. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik
Keterampilan pengambilan keputusan yang ditingkatkan melalui pelatihan keuangan dapat diaplikasikan dalam berbagai aspek pekerjaan, menyebabkan keputusan bisnis yang lebih tepat dan efektif.
Dengan demikian, training mengenai cara pengaturan keuangan pribadi tidak hanya bermanfaat untuk kesejahteraan karyawan tetapi juga memberikan manfaat yang signifikan untuk perusahaan. Upaya ini nantinya akan berpengaruh dalam proses menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif dan mendukung, di mana karyawan merasa dihargai dan terdorong untuk berkontribusi pada kesuksesan organisasi dengan cara yang lebih signifikan.
Kesemua hal tersebut bisa dipelajari bersama QM Financial dalam sebuah training karyawan yang dikemas interaktif dengan silabus yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Hubungi kami melalui Hotline QM Financial ini ya! Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas finansial online terbaru.
Contoh Perencanaan Keuangan Keluarga yang Applicable di Tahun 2024
Gimana? Sudah siap menyambut tahun 2024? Mau memulai tahun 2024 dengan membuat rencana keuangan? Butuh contoh perencanaan keuangan keluarga yang applicable?
No worries, kamu sudah berada di artikel yang tepat. Ke bawah nanti akan ada contohnya, tetapi pastikan bahwa kamu mulai dari garis start yang benar dulu sebelumnya.
Table of Contents
Memahami Kondisi Keuangan Keluarga
Sebelum melihat contoh perencanaan keuangan keluarga yang applicable dan kemudian membuatnya, kamu mesti memahami kondisi keuangan keluarga dulu saat ini. Apa yang mesti dipahami?
1. Posisi Cash Flow
Jadi, mulailah dengan melakukan analisis yang teliti terhadap pendapatan dan pengeluaran keluarga. Pendekatan ini enggak hanya melibatkan pencatatan gaji bulanan, tetapi juga sumber pendapatan tambahan, seperti bonus atau pendapatan pasif. Di sisi lain, pencatatan pengeluaran harus mencakup segala sesuatu, mulai dari biaya bulanan rutin hingga pengeluaran tak terduga.
Nah, keduanya ini harus dengan pasti kamu ketahui. Dengan memiliki gambaran yang jelas tentang arus kas kita, kita dapat mengidentifikasi area di mana kita bisa menghemat dan di mana kita perlu menginvestasikan lebih banyak.
2. Posisi Aset dan Utang
Selanjutnya, kita perlu menilai aset dan utang keluarga. Aset bisa berupa tabungan, investasi, properti, atau barang berharga lainnya. Sementara itu, utang mungkin termasuk KPR, pinjaman kendaraan, atau kartu kredit.
Memahami perbandingan antara aset dan utang memberi kita gambaran yang lebih jelas tentang kekayaan bersih kita dan membantu kita dalam membuat keputusan keuangan yang bijak.
3. Cek Prioritas untuk Tahun 2024
Terakhir, penting untuk menentukan prioritas keuangan keluarga. Setiap keluarga memiliki kebutuhan dan tujuan yang unik, yang bisa berkisar dari pendidikan anak hingga persiapan pensiun.
Mengidentifikasi dan menetapkan prioritas ini memungkinkan kita untuk mengalokasikan sumber daya dengan lebih efektif, memastikan bahwa kebutuhan terpenting tidak hanya terpenuhi, tetapi juga secara aktif diperjuangkan.
Dengan memahami kondisi keuangan keluarga secara mendalam, kita menempatkan diri kita pada posisi yang lebih baik untuk membuat keputusan keuangan yang berinformasi dan strategis, membawa keluarga kita lebih dekat ke tujuan keuangan yang kita impikan.
Tahap Perencanaan Keuangan Keluarga Tahun 2024
Nah, untuk bisa memahami contoh perencanaan keuangan keluarga dengan mudah, kamu juga perlu memahami tahapan membuat rencananya dulu.
Penyusunan Anggaran
Membuat anggaran yang realistis adalah fondasi penting dalam contoh perencanaan keuangan keluarga. Langkah pertama adalah menentukan penghasilan dan pengeluaran bulanan. Dengan menggunakan aplikasi pengelolaan keuangan atau alat bantu sederhana seperti spreadsheet, kita dapat dengan mudah melacak dan mengelola aliran kas.
Contoh pembagian anggaran yang efektif meliputi alokasi untuk kebutuhan sehari-hari, tabungan, investasi, dan juga hiburan. Tentu saja kamu bisa membuatnya sesuai kebutuhan dan kondisi keluargamu, tidak harus persis dengan contoh perencanaan keuangan keluarga ini.
Intinya, anggaran bukan hanya alat untuk mengendalikan pengeluaran, tetapi juga untuk memastikan bahwa semua aspek kehidupan keluarga tercakup.
Strategi Menabung dan Investasi
Tentukan tujuan tabungan, baik jangka pendek maupun panjang, membantu dalam merancang strategi yang sesuai. Untuk tahun 2024, pilihan investasi bisa meliputi saham, reksa dana, atau properti, dengan masing-masing memiliki risiko dan peluangnya.
Penting untuk memahami karakteristik setiap investasi dan bagaimana instrumen tersebut bisa sejalan dengan tujuan keuangan keluarga.
Dana Darurat
Tujuan dana darurat adalah sebagai bantalan keuangan untuk biaya tak terduga tanpa mengganggu rencana keuangan lainnya. Idealnya, dana darurat harus mencakup biaya hidup minimal selama 3-6 bulan.
Menyisihkan sebagian kecil dari pendapatan bulanan secara rutin adalah cara terbaik untuk membangun dana ini.
Perencanaan Pendidikan dan Kesehatan
Biaya pendidikan dan kesehatan adalah dua aspek penting yang sering memerlukan perencanaan jangka panjang.
Mengantisipasi biaya pendidikan anak dari dini dapat meringankan beban keuangan di masa depan. Demikian pula, memiliki asuransi kesehatan keluarga adalah langkah penting untuk melindungi keluarga dari beban keuangan yang tidak terduga akibat masalah kesehatan.
Persiapan Pensiun
Merencanakan pensiun sejak dini adalah kunci untuk masa tua yang tenang dan aman secara finansial. Menyisihkan dana ke dalam program pensiun atau bentuk investasi jangka panjang lainnya dapat memastikan sumber pendapatan yang stabil di masa pensiun.
Perlindungan Aset dan Asuransi
Memilih jenis asuransi yang tepat adalah penting untuk melindungi aset dan keuangan keluarga. Asuransi kesehatan dan asuransi jiwa adalah asuransi wajib.
Jangan lupa, untuk mempelajari polis dan manfaat asuransi agar dapat memilih cakupan yang sesuai dengan kebutuhan keluarga.
Mengelola Utang dan Kredit
Strategi melunasi utang termasuk menetapkan prioritas pembayaran utang berdasarkan suku bunga dan jumlah utangnya. Membuat rencana pembayaran yang konsisten dan menghindari pengambilan utang baru yang tidak perlu membantu dalam menjaga keseimbangan keuangan keluarga.
Rencana keuangan yang baik adalah rencana yang fleksibel dan mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi keuangan atau kehidupan keluarga. Dengan perencanaan yang matang dan eksekusi yang disiplin, keluarga dapat meraih tujuan keuangannya sambil menjaga keseimbangan kehidupan yang sehat dan bahagia.
Contoh Perencanaan Keuangan Keluarga 2024
Nah, sekarang kita lihat contoh perencanaan keuangan keluarga yang bisa diaplikasikan di tahun 2024.
Taruh saja, di tahun 2024, kita pengin fokus pada pembangunan dana darurat, mengumpulkan uang muka (DP) untuk rumah, dan memulai dana pensiun. Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut.
- Gaji: Rp10.000.000
- Pemasukan dari side hustling: Rp2.000.000 (rata-rata)
- Pengeluaran Bulanan: Rp7.000.000 (termasuk biaya hidup, tagihan, dan pengeluaran rutin lainnya)
- Sisa Pendapatan Bulanan: Rp5.000.000 (rata-rata)
Dari data penghasilan di atas, kita buat contoh perencanaan keuangan keluarga untuk mencapai tujuan dana darurat, DP rumah, dan dana pensiun sebagai berikut.
1. Membangun Dana Darurat
Tujuan: Menyisihkan 6 kali pengeluaran bulanan sebagai dana darurat.
Target: Rp42.000.000 (Rp7.000.000 x 6 bulan).
Strategi: Menyisihkan Rp1.000.000 setiap bulan ke rekening tabungan khusus.
Durasi: 42 bulan (hingga tercapai, dimulai dari Januari 2024)
2. Mengumpulkan Uang Muka (DP) Rumah
Tujuan: Mengumpulkan DP rumah sebesar Rp100.000.000.
Target: Menabung Rp2.000.000 per bulan.
Strategi: Investasi dalam reksa dana atau produk keuangan lain dengan tingkat pengembalian rata-rata 8% per tahun.
Durasi: Sekitar 4 tahun.
3. Memulai Dana Pensiun
Tujuan: Membangun dana pensiun yang cukup untuk masa tua.
Strategi: Berinvestasi dalam skema pensiun atau produk keuangan jangka panjang.
Alokasi Dana: Minimal Rp500.000 per bulan.
Investasi Tambahan: Menambah investasi setiap kali ada kenaikan pendapatan atau bonus.
Catatan dan Strategi Umum
- Penyesuaian Anggaran: Melakukan evaluasi dan penyesuaian anggaran secara berkala untuk memastikan rencana tetap sesuai dengan situasi keuangan.
- Dana Darurat: Memastikan dana darurat mudah diakses tetapi tidak tercampur dengan tabungan atau investasi lain.
- Pengurangan Pengeluaran: Mencari cara untuk mengurangi pengeluaran, seperti mengurangi biaya yang tidak perlu, untuk meningkatkan jumlah tabungan.
- Peningkatan Pendapatan: Mencari sumber pendapatan tambahan jika memungkinkan, seperti pekerjaan sampingan atau bisnis kecil.
- Review dan Evaluasi: Melakukan review tahunan untuk mengevaluasi kemajuan dan melakukan penyesuaian jika perlu.
Rencana ini harus fleksibel dan mampu beradaptasi dengan perubahan situasi keuangan atau tujuan keluarga.
Nah, gimana? Cukup applicable kan? Kamu masih bisa membaginya lagi menjadi beberapa target kecil, sehingga kamu enggak merasa berat saat mengeksekusinya. Misalnya saja, target DP rumah, bisa kamu bagi ke dalam proyeksi tahunan. Dengan begitu, akan lebih mudah juga untuk melakukan review nantinya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Sebuah Surat Terbuka untuk Mba yang Nangis Pengin Resign Kerja karena Stres
Hai, Mba. Apa kabar? Semoga Mba dalam kondisi sehat, sudah enggak nangis lagi ya Mba? Gimana? Sudah dapat pekerjaan lagi setelah kemarin resign kerja?
Sungguh hati kami di sini ikut sedih, apalagi Mba sampai menangis di depan kamera karena begitu besar stres yang dirasakan. Kami ikut prihatin. Untuk itulah, kami selalu menyemangati teman-teman untuk selalu memperhatikan kesehatan mental selama bekerja, dan mendukung perusahaan untuk memiliki program employee wellness.
Anyway, kalau memang sudah berkeputusan resign kerja, maka segeralah menata pikiran. Karena setelah resign itu, banyak sekali yang harus dipikirkan.
Table of Contents
Hal-Hal yang Harus Segera Dilakukan untuk Segera Resign Kerja
1. Mengidentifikasi Dampak Keuangan dari Resign
Memutuskan untuk resign kerja karena stres bisa membawa konsekuensi finansial yang signifikan. Salah satunya adalah pengurangan pendapatan.
Tanpa gaji tetap, kemampuan kamu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan mengejar tujuan finansial jangka panjang bisa terhambat. Apalagi kalau kamu adalah gen sandwich, yang harus juga menanggung biaya hidup orang tua.
Situasi ini membutuhkan penyesuaian anggaran yang cermat. Kamu perlu memprioritaskan pengeluaran esensial dan mengurangi biaya tidak penting untuk menjaga keseimbangan keuangan.
Selain itu, resign kerja juga berarti kamu akan kehilangan manfaat yang terkait dengan pekerjaan, seperti asuransi kesehatan. Seriusan, ini bisa bikin cash flow jadi kacau kalau kamu enggak segera mencari solusi. So, sebisa mungkin lanjutkan iuran BPJS Kesehatannya secara mandiri.
2. Merencanakan Anggaran Selama Masa Transisi
Selama masa transisi karier, terutama setelah mengambil keputusan berat untuk resign kerja, merencanakan anggaran dengan bijak menjadi kunci utama.
So, segera sesuaikan anggaran kamu, terutama karena pendapatan yang berkurang. Langkah pertama adalah meninjau kembali pengeluaran bulanan, dan mengidentifikasi area di mana kamu dapat menghemat.
Misalnya, kurangi biaya makan di luar, unsubscribe langganan-langganan yang enggak penting, potong pengeluaran hiburan, dan sebagainya. Prioritaskan pengeluaran untuk kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, dan kesehatan, juga untuk menanggung biaya orang tua.
Buat rencana belanja mingguan atau bulanan yang lebih terstruktur, cari alternatif biaya rendah untuk kebutuhan rutin, sampai hitung ulang kebutuhan utilitas atau internet.
Semoga dengan begini, kamu dapat mengurangi stres finansial, dan ada ruang bernapas yang lebih banyak untuk fokus pada langkah selanjutnya.
3. Membangun Dana Darurat
Membangun dana darurat merupakan langkah krusial, terutama saat kamu berada dalam fase transisi karier setelah resign kerja. Dana darurat ini berfungsi sebagai jaring pengaman finansial yang memberi kamu keamanan dan ketenangan pikiran.
Untuk memulainya, tentukan jumlah yang ideal untuk dana darurat. Umumnya disarankan untuk memiliki tabungan yang cukup untuk menutupi biaya hidup minimal 3 – 6 bulan.
Lalu, susun strategi tabungan yang konsisten. Tetapkan jumlah yang realistis, sesuai dengan kemampuan keuangan kamu saat ini. Metode yang efektif adalah menyisihkan di depan, bukan di belakang. Simpan dana darurat dalam akun yang aman tetapi mudah diakses, seperti rekening tabungan yang terpisah, untuk mencegah penggunaan uang tersebut untuk keperluan lain dan memastikan likuiditas saat dibutuhkan.
4. Mencari Sumber Pendapatan Alternatif
Selanjutnya, kamu perlu mencari sumber pendapatan alternatif untuk memastikan kestabilan finansial.
Dengan pendapatan utama yang terhenti, menjelajahi peluang untuk mendapatkan penghasilan sampingan atau pekerjaan paruh waktu bisa sangat membantu. Misalnya, coba ambil pekerjaan paruh waktu di area yang memerlukan sedikit komitmen waktu atau stres. Ada berbagai pekerjaan online yang sekarang bisa ditemukan. Sebagai data entry, virtual assistant, atau yang lainnya. Pilihlah yang memberikan waktu fleksibel, agar kamu bisa fokus pada perencanaan karier selanjutnya.
Kamu juga bisa mencoba bisnis online, dengan memanfaatkan berbagai platform yang ada sekarang. Kunci utamanya adalah menemukan keseimbangan antara mendapatkan penghasilan tambahan dan memiliki cukup waktu untuk merenungkan dan merencanakan langkah karier selanjutnya.
Pendapatan alternatif ini enggak hanya akan mendukung kebutuhan finansial saat ini, tetapi juga memberikan rasa keamanan dan kontrol atas arah yang sedang kamu jajaki.
5. Kesehatan Mental dan Dukungan Emosional
Selama periode transisi karier, terutama setelah keputusan berat seperti resign kerja karena stres, menjaga kesehatan mental dan mendapatkan dukungan emosional menjadi sangat penting.
Perubahan ini enggak hanya membawa tantangan finansial loh, tetapi juga dapat menimbulkan stres dan tekanan emosional yang signifikan. So, sangat penting untuk mau mengakui bahwa kita ada masalah dalam kesehatan mental, dan kemudian mencari cara untuk mengatasinya.
Salah satu cara untuk melakukan ini adalah dengan mengatur rutinitas sehari-hari yang mencakup aktivitas yang meningkatkan kesejahteraan mental, seperti olahraga, meditasi, atau hobi yang menenangkan.
Selain itu, kalau perlu, juga jangan ragu untuk mencari dukungan profesional. Temukan orang-orang yang bisa diajak ngobrol. Dengan mengekspresikan perasaan, kamu bisa mendapatkan perspektif serta strategi untuk mengelola tekanan yang dialami.
Mengelola stres dan tekanan enggak cuma tentang menangani masalah yang ada di depan mata, tetapi juga tentang membangun kekuatan mental untuk masa depan. Coba deh lakukan beberapa teknik relaksasi, seperti mindfulness atau yoga, yang dapat membantumu menjaga ketenangan pikiran dan kejernihan pikiran.
Ingatlah bahwa menjaga kesehatan mental enggak hanya penting untuk kesejahteraan pribadi kamu saat ini, tetapi juga merupakan investasi untuk menghadapi tantangan dan meraih kesuksesan di masa depan.
Dengan memprioritaskan kesehatan mental dan dukungan emosional selama masa transisi setelah resign kerja ini, ibaratnya kamu telah meletakkan fondasi yang kuat untuk, enggak cuma bertahan, tetapi juga berkembang dalam fase baru kehidupan kamu selanjutnya. Semangat ya, Mba!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Belajar Mengatur Keuangan Rumah Tangga di Era Digital: 3 Tantangan dan 4 Peluang
Belajar mengatur keuangan rumah tangga itu lebih susah atau lebih mudah sih di era digital, menurut kamu?
Ya, seharusnya sih lebih mudah ya. Karena teknologi ada itu kan untuk membantu hidup kita biar lebih praktis. Seharusnya, bukan malah jadi lebih rumit dong. Bener nggak?
Dengan berkembangnya teknologi, dari aplikasi pengelolaan keuangan hingga edukasi keuangan online, terbuka banyak kemungkinan untuk mengelola keuangan dengan lebih efisien. Namun, di tengah kemudahan ini, kita juga dihadapkan pada tantangan seperti keamanan siber dan godaan belanja online loh!
Table of Contents
Peluang yang Ditawarkan Era Digital untuk Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga
Seiring dengan akses yang lebih luas dan mudah terhadap informasi keuangan, banyak keluarga kini dapat mengambil keputusan keuangan dengan lebih terinformasi dan efisien. Ada banyak hal dipermudah dengan adanya teknologi ini.
1. Aplikasi Online
Belajar mengatur keuangan rumah tangga lebih mudah dilakukan dengan aplikasi buat sebagian orang.
Aplikasi keuangan ini menawarkan solusi yang efisien dan mudah diakses untuk mengatur anggaran, memantau pengeluaran, dan merencanakan tabungan serta investasi. Dengan interface user friendly dan fitur otomatisasi, aplikasi-aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk mendapatkan gambaran real-time tentang keadaan keuangan mereka, membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih cerdas dan berbasis data.
Pastinya hal ini akan sangat mempermudah dalam proses belajar mengatur keuangan rumah tangga, mengurangi beban administrasi, dan meningkatkan akurasi dalam pencatatan keuangan. Betul?
Bagi banyak keluarga, aplikasi seperti ini enggak hanya menghemat waktu tetapi juga membantu dalam membangun kebiasaan keuangan yang lebih baik, menjadikan pengelolaan keuangan sesuatu yang lebih terjangkau, terkontrol, dan transparan.
2. Edukasi Online
Kini, akses ke pengetahuan dan sumber informasi keuangan juga lebih mudah dan luas daripada sebelumnya. Dari kursus online, webinar, blog keuangan, hingga forum diskusi, internet menyediakan sumber daya edukasi yang dapat diakses oleh siapa saja, di mana saja.
Hal ini pastinya menguntungkan dalam proses belajar mengatur keuangan rumah tangga, karena dapat meningkatkan pemahaman tentang prinsip-prinsip keuangan dasar, strategi investasi, dan pengelolaan anggaran.
Kelas-kelas FCOS QM Financial juga berbasis digital kan? Begitu juga kanal-kanal yang lain, mulai dari website ini, media sosial, hingga podcast. Semua dengan mudah diakses, kamu bisa belajar dari mana saja, kapan saja—bahkan sambil nungguin macet di jalan.
Melalui edukasi keuangan online, era digital telah memberikan kesempatan bagi setiap keluarga untuk mengembangkan keterampilan pengelolaan keuangan yang lebih baik dan membangun masa depan keuangan yang lebih kuat.
3. Memantau dan Mengontrol dengan Mudah
Dengan adanya aplikasi pengelolaan keuangan yang terintegrasi dengan rekening bank dan kartu kredit, sekarang setiap transaksi dapat dilacak secara real-time.
Hal ini membuat proses belajar mengatur keuangan rumah tangga lebih mudah, karena dapat melihat dengan jelas pola cash flow, sehingga membantu mengidentifikasi pola pengeluaran yang tidak perlu dan memungkinkan penyesuaian anggaran secara cepat dan efektif.
Fungsi peringatan dan notifikasi pada aplikasi tersebut juga berperan penting dalam menjaga anggaran tetap terkendali, bisa langsung “memperingatkan” kalau ada pengeluaran yang enggak terencana atau melebihi batas yang ditetapkan.
Kejelasan dan kontrol ini sangat berguna dalam merencanakan keuangan jangka panjang dan membantu rencana keuangan tetap berada pada jalurnya.
4. Integrasi dengan Bank dan/atau Akun Investasi
Kemajuan teknologi sekarang juga memungkinkan transaksi perbankan dan kegiatan investasi dilakukan dengan mudah dan cepat, langsung dari perangkat digital pengguna.
Dengan adanya aplikasi perbankan online dan platform investasi digital, belajar mengatur keuangan rumah tangga akan lebih mudah.. Siapa pun dapat melakukan berbagai transaksi keuangan, seperti transfer dana, pembayaran tagihan, hingga pembelian saham dan reksa dana, hanya dengan beberapa sentuhan di layar smartphone masing-masing.
Selain itu, integrasi ini juga mempermudah proses pemantauan portofolio investasi secara real-time. So, kalau ada apa-apa, kamu jadi bisa dengan cepat merespons. Jadi, enggak cuma menghemat waktu, tetapi juga memberikan akses ke sumber daya dan informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan keuangan yang lebih strategis, meningkatkan potensi pertumbuhan keuangan rumah tangga di era digital.
Tantangan dalam Mengatur Keuangan Rumah Tangga di Era Digital
Meski banyak hal yang dimudahkan, era digital juga membawa tantangannya sendiri dalam proses belajar mengatur keuangan rumah tangga. Apa saja?
1. Overload Informasi
Belajar mengatur keuangan rumah tangga di era digital ini membawa tantangan unik, khususnya overload informasi.
Di dunia yang terhubung secara digital, kita dihadapkan dengan arus informasi yang enggak ada henti-hentinya. Dari blog keuangan, podcast, hingga video tutorial, internet dipenuhi dengan saran dan strategi mengelola keuangan.
Namun, melimpahnya informasi ini sering kali justru menimbulkan kebingungan daripada memberikan kejelasan.
Banyak keluarga kesulitan untuk menyaring informasi yang relevan dan kredibel. Enggak mudah memilih sumber yang tepat untuk belajar. Salah-salah, kita malah jadi salah arah. Bukannya mencapai tujuan keuangan, malah melenceng jauh dan muter-muter enggak keruan.
2. Risiko Keamanan Online
Juga ada risiko keamanan online dan penipuan yang semakin meningkat dalam proses belajar mengatur keuangan rumah tangga ini. Ibaratnya, sekarang itu pintu terbuka lebar bagi penipu untuk mengeksploitasi kelemahan keamanan dari kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi.
Mulai dari phishing, penipuan identitas, dan berbagai skema penipuan lainnya dapat dengan mudah menargetkan mereka yang kurang waspada. So, butuh kesadaran akan keamanan yang lebih tinggi dari pengguna.
Dengan demikian, mengelola keuangan rumah tangga sekarang itu harus terus-menerus mengupdate pengetahuan tentang praktik keamanan terbaik dan memastikan bahwa semua transaksi dilakukan melalui saluran yang aman. Pusing juga, apalagi kalau kita sendiri gaptek.
3. Godaan Belanja Online
Salah satu tantangan signifikan dalam belajar mengatur keuangan rumah tangga di era digital adalah menghadapi godaan belanja online. Siapa nih yang selalu mantengin tanggal kembar?
Dengan kemudahan akses, promosi tanpa henti, dan beragam pilihan yang tersedia hanya dengan sekali klik, belanja online itu menggoda sekali, bukan? Bahkan bagi yang paling disiplin sekalipun.
Fenomena ini dapat berdampak signifikan pada anggaran rumah tangga, lantaran pembelian impulsif dan tidak terencana seperti ini akan mengganggu alokasi anggaran yang sudah ditetapkan.
Meningkatnya kemudahan dalam bertransaksi digital ini menuntut tingkat disiplin dan pengendalian diri yang lebih tinggi. Mengelola keuangan rumah tangga di era digital bukan hanya tentang memantau pengeluaran dan pendapatan, tetapi juga tentang memperkuat ketahanan terhadap godaan belanja online yang dapat menggerus anggaran dengan cepat dan tidak terduga.
Yuk, Belajar Mengatur Keuangan Rumah Tangga yang Lebih Baik Lagi!
Belajar mengatur keuangan rumah tangga di era digital memang sebuah perjalanan yang berkelanjutan. Enggak menutup kemungkinan, ke depannya masih akan penuh dengan tantangan unik serta peluang yang beragam.
Semuanya kembali ke pengguna. Apakah dapat memanfaatkannya dengan bijak, atau terseret arus hingga malah merugikan.
Untuk membantu dalam perjalanan ini, mengikuti kelas online yang ditawarkan oleh QM Financial dapat menjadi langkah berikutnya yang bijak. Kelas-kelas ini dirancang untuk memberikan panduan, strategi, dan wawasan praktis dalam menghadapi tantangan keuangan era digital dan memanfaatkan peluang yang ada. Dengan bergabung dalam kelas keuangan tersebut, dapat diperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengelola keuangan rumah tangga di era modern ini dengan lebih bijak dan efisien.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!