3 Alasan Kamu Perlu Financial Check Up
Pada tanggal 28 November lalu, QM Financial mendapatkan kesempatan untuk memberikan pelatihan literasi keuangan bagi karyawan Australia Awards Scholarships-Indonesia. Tahu dong ya, mereka ini yang biasanya bekerja untuk membantu orang Indonesia yang ingin belajar S2 atau S3 di Australia dan mendapatkan beasiswa. Kali ini, mereka yang akan belajar dan menambah wawasan tentang pentingnya perencanaan keuangan.
Selama pelatihan berjalan, seperti biasa QM Financial menyampaikan materi disertai aktivitas sehingga tidak merasa bosan dan ngantuk, mulai dari aktivitas permainan literasi keuangan, bermain expenses cards dan ada praktek mengisi formulir data keuangan untuk mengetahui sehat atau tidaknya keuangan kita. Seperti sebuah rumah yang akan berdiri jika ada pondasinya yang kuat maka sama halnya dengan Financial Check up adalah pondasi awal dari sebuah rencana keuangan.
baca juga: Blueprint of Your Money
Financial check up adalah pemeriksaan secara keseluruhan terhadap keuangan kamu. Hal ini bisa kamu dilakukan secara periodik, baik setiap bulan, setiap enam bulan atau pun setiap tahun.
Ada 3 alasan utama mengapa Financial Check Up itu penting untuk dilakukan.
- Mengetahui Status Aset
Jika kamu akan mulai berkeluarga ataupun sudah berkeluarga, mengetahui status aset harta ini sangat penting. Tahu kan ya ada UU perkawinan tahun 1974 yang mengatur bahwa harta dalam sebuah pernikahan adalah harta bersama, jangan lupa bahwa utangnya juga jadi milik bersama loh. Financial Check up untuk mengetahui Status Aset ini biasanya dilakukan 1 tahun sekali, tujuannya untuk mengetahui berapa jumlah kekayaan bersih yang dimiliki sehingga jika terjadi apa-apa, dokumen ini yang akan ‘berbicara’.
baca juga: 5 Hal Perencanaan Keuangan Pengantin Baru
- Mengontrol Pengeluaran
Apakah kamu termasuk orang yang merasa penghasilanmu cukup untuk kebutuhan sehari-hari tapi ternyata belum sampai waktu gajian tiba, uang sudah habis. Bahkan, gak tahu uangnya habis buat apa saja. Dengan melakukan Financial check up, hal itu tidak akan terjadi, karena dengan mencatat dan mengecek setiap pengeluaran, kamu jadi tahu uangnya mengalir kemana saja sehingga pengalokasian dalam rencana keuangan kamu akan lebih tepat dan terarah.
Selain itu dengan menggunakan financial check up, kamu bisa memotong pos-pos tak penting yang bisa dihemat.
baca juga: Kiat Jitu Atasi Gajian Tak Kasat Mata
- Persiapan Menentukan Rencana Keuangan
Financial check up merupakan langkah baik demi mempersiapkan keuangan yang lebih terencana di masa depan. Sebelum kamu menentukan tujuan finansial, perlu dilihat dulu uang yang dimiliki apakah cukup untuk memenuhi semua tujuan atau prioritas beberapa tujuan.
Hasil dari financial check up dapat mengetahui berapa kemampuan kita untuk berinvestasi, juga dapat mengetahui kemampuan kita dalam mengambil cicilan misalnya.
baca juga: Banyak Manfaat Dari Financial Check Up
Rencana keuangan yang baik adalah yang dijalankan secara teratur, disiplin dan menggunakan produk investasi yang menjawab kebutuhan.
Kami percaya bahwa ada sebuah proses dalam belajar yaitu awareness-understanding-action. Tidak bisa kami jamin 100% semua akan langsung mengaplikasikannya namun ada sebuah proses pemahaman di sini dan muncul ketertarikan untuk belajar lebih lanjut.
Finance Should be Practical!
Risma Prismayani
#FinClic Semua tentang Kredit Pemilikan Rumah
Memiliki rumah pertama dari hasil kerja keras sendiri memang terasa membanggakan! Punya rumah itu adalah hal yang pribadi bagi lajang atau pun yang sudah berkeluarga. Membeli rumah adalah sebuah pilihan yang membutuhkan komitmen tinggi. Namun, banyak yang merasa kesulitan untuk memilih dan menentukan mengambil Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Baru-baru ini, salah satu teman saya mencoba mengambil rumah melalui KPR tapi cerita akhirnya cukup menyedihkan. Kenapa? Semua dikarenakan perhitungan KPR yang salah sehingga uang booking fee dan sebagian DP yang total berjumlah Rp15juta hangus.
Ada juga cerita teman saya yang lain, setelah mencicil KPR-nya selama 3 (tiga) tahun dengan bunga KPR yang tetap (fixed) akhirnya pada tahun ke-4, dia menjual rumah yang sedang dicicilnya (over credit) karena tidak mampu membayar cicilan bulanan yang mengikuti suku bunga floating.
Membaca cerita di atas, maka ada beberapa tips yang perlu diperhatikan untuk memiliki rumah dengan KPR, yaitu:
Rasio Utang. Untuk mengetahui rasio utang, kamu perlu tahu dulu bagaimana kondisi keuanganmu melalui cashflow. Bermula dari mencatat pengeluaran selama satu bulan, kamu bisa melihat pola pengeluaranmu.
baca juga: 5 Resep untuk masalah cashflow
Dari pencatatan pengeluaran tersebut, kamu juga bisa melihat rasio utang yang idealnya hanya 30% dari penghasilan bulananmu. Cicilan utang keseluruhan yang sehat adalah sebesar 30% dari gaji. Jadi kalau kamu mau mengambil KPR, pastikan cicilan per bulanmu tidak melebihi 30% dari gaji karena bisa jadi ada cicilan lain yang sedang kamu bayarkan seperti cicilan mobil atau gadget.
Down Payment. Untuk membeli rumah dengan menggunakan KPR, kamu perlu mempersiapkan down payment (DP) minimal sebesar 30% dari nilai rumah yang akan dibeli. Walau kamu belum memiliki keinginan untuk membeli rumah, pastikan jangan terlena untuk menyiapkan DP-nya!
baca juga: Jangan Gentar Beli Rumah Pertama
Mempersiapkan DP bisa dilakukan dengan menabung atau berinvestasi dengan jangka waktu tertentu. Misalnya kmau ingin membeli rumah dengan harga Rp500juta maka DP yang harus dibayarkan sebesar Rp150juta dan kamu ingin membayarkan DP tersebut 3 tahun yang akan datang, maka kamu bisa menabung sebesar Rp4.200.000 per bulan untuk mencapai DP tersebut. Kamu boleh menggunakan seluruh gajimu untuk menabung DP dengan persentase yang lebih besar dibandingkan tujuan keuangan lainnya. Ada juga pengembang yang menawarkan DP dibayarkan dengan mencicil, ini bisa menjadi salah satu opsi membayar DP hanya perhatikan rasio utang ya!
Bank. Membeli rumah dengan KPR membutuhkan campur tangan bank, maka dari itu kamu perlu untuk berkunjung dari satu bank ke bank yang lain. Kamu bisa minta untuk dibuatkan simulasi KPR yang lengkap untuk tahu kira-kira berapa cicilan per bulan yang sanggup kamu bayarkan. Dari simulasi itu, kamu juga bisa tahu sistem bunga seperti apa yang bank perlakukan, fixed atau floating. Sebagian besar bank menawarkan KPR dengan fixed rate selama tiga sampai lima tahun pertama kemudian selanjutnya floating hingga masa KPR berakhir. Hanya bank Syariah yang dapat memberikan cicilan tetap sejak bulan pertama KPR hingga masa akhir, itu dikarenakan KPR Syariah menggunakan akad murabahah yang prinsipnya jual beli. Kamu juga perlu bertanya dengan bank bagaimana proses administrasi yang akan terjadi saat KPR dilakukan. Ingat juga ada biaya administrasi yang harus kamu bayarkan seperti biaya notaris, asuransi, akad kredit dan biaya lainnya.
Fleksibilitas. Saat memilih pembiayaan KPR, kamu perlu tahu ketentuan bank terhadap pelunasan KPR lebih awal. Ada bank yang memberikan keleluasaan untuk melunasi KPR sebelum waktu berakhirnya. Kebanyakan bank memperbolehkan pelunasan KPR namun dengan pengenaan penalti terhadap sisa pinjaman KPR. Yang perlu kamu lakukan saat akan melunasi KPR sebelum waktunya, hitung berapa besarnya penalti ditambah utang KPR yang perlu dilunasi. Bila ternyata ada uang untuk pelunasan maka bisa membuat cashflow bulananmu menjadi lebih baik karena cicilan per bulanmu akan mengecil dan kamu bisa mengalokasikannya untuk menabung atau berinvestasi utnuk tujuan keuangan lain.
Jadi, sudah siap miliki rumah pertamamu?
Terus follow instagram QM Financial serta twitter @QM_Financial. Ada juga #FinClic dan IG Live yang seru setiap Senin!
Honey Josep
Hindari Utang dengan Mengatur Cashflow!
Bicara soal keuangan, salah satu penyebab utama dari kegagalan kamu dalam mengaturnya adalah karena utang.
Memiliki utang memang seringkali terjadi, tapi jangan biarkan hal ini menjadi sebuah kebiasaan. Apalagi dengan adanya fasilitas kartu kredit, Kredit Tanpa Agunan (KTA), pinjaman online dan fasilitas kredit lainnya yang semakin memudahkan proses meminjam.
Memiliki utang boleh-boleh saja tapi harus diperhatikan peruntukkannya. Apabila utang diambil untuk menambah aset dalam status harta kekayaanmu itu sah-sah aja. Contohnya utang KPR, walaupun kamu punya saldo utang, namun ada aset yang bertambah yaitu rumah.
baca juga: Tiga Syarat Utang Sehat
Utang yang tidak disarankan adalah yang sifatnya konsumtif, seperti pembelian gadget, liburan, ngopi dan belanja bulanan. Kunci utama agar kamu bisa terhindar dari utang adalah dengan mengatur cashflow alias arus kas.
Buatlah anggaran bulanan menjadi 5 pos pengeluaran utama.
- Cicilan utang.Besaran cicilan utang maksimal 30% dari penghasilan bulanan. Kenapa? Karena masih banyak kebutuhan lain yang harus kamu penuhi selain membayar utang. Jika jumlah cicilanmu lebih dari 30%, maka kamu akan mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup lainnya. Baca juga: 5 Langkah Agar Merdeka Dari Utang
- Rutin. Untuk kamu yang masih single maupun yang sudah berkeluarga, kamu bisa menganggarkan biaya hidup rutin bulananmu sebesar 40%-60% untuk makan, membayar tagihan listrik/air, transportasi, bayar uang sekolah anak dan lain-lain. Baca juga: 3 Tips Mudah Berhemat Saat Harga Naik
- Menabung/investasi. Kebanyakan dari kita mengalami kekeliruan dalam hal menabung. Banyak yang beranggapan bahwa menabung bila ada sisa dari penghasilan bulanan. Padahal dalam ilmu perencanaan keuangan, menabung itu harus disisihkan di awal minimal 10% dari penghasilan bulananmu. Karena kalau tidak disisihkan di awal, belum tentu ada sisa dari penghasilan untuk ditabung/diinvestasikan demi masa depan. Baca juga: Investasi Dana Pensiun Hanya Sebesar Setengah Harga Sepatumu!
- Sosial. Sebagai makhluk sosial, dalam hidup tentulah kita harus saling tolong menolong. Besaran untuk pengeluaran sosial ini minimal 2,5% dari penghasilan bulanan. Anggaran ini biasanya digunakan untuk membantu keluarga yang sedang mengalami kesulitan ekonomi atau ada keluarga yang sakit, untuk bersedekah atau zakat. Baca juga: 3 Tips Atur Dana Sosial agar Tidak Memberatkan Keuanganmu
- Gaya Hidup (lifestyle). Ini dia pos pengeluaran terakhir yang tidak kalah penting untuk kamu anggarkan setiap bulannya, yaitu pos pengeluaran untuk menyenangkan dan memanjakan diri setelah bekerja keras. Tapi perlu kamu ingat, pos pengeluaran ini harus dijaga dengan benar agar tidak melebihi 20% dari penghasilan bulananmu ya. Karena kalau tidak dijaga, bisa-bisa keuanganmu mengalami yang namanya bocor halus dan berpotensi bagi kamu untuk memiliki utang tambahan. Baca juga: #FinClic Anggaran Lifestyle Bocor Ambyar
Itulah 5 pos pengeluaran yang bisa kamu anggarkan setiap bulan untuk mengatur arus kas bulananmu agar kamu bisa terhindar dari utang.
Semoga bermanfaat.
Nita Kurniawati
Ayo Bantu Gurumu!
Selamat Hari Guru!
Apa kenanganmu tentang guru-gurumu?
Pasti ada manis juga ada yang pahit tapi segala pengalaman di masa sekolah membentuk kita seperti sekarang ini sehingga tidak mudah bagi kita terutama untuk melupakan jasa-jasa mereka.
Setelah sekian lama kamu meninggalkan bangku sekolah dan berkarya di korporasi atau bahkan memiliki usaha sendiri, pernahkah kamu mengunjungi salah satu gurumu? Bagaimanakah keadaannya? Sebagian besar dari mereka memasuki masa pensiun. Tentunya, yang menjadi kekhawatiran apakah mereka menikmati masa pensiunnya dengan sukacita? Semoga guru-guru kita memiliki Dana Pensiun yang cukup untuk masa pensiunnya.
Agar guru bisa sejahtera maka perlu perencanaan dalam menjalani hidup agar saat pensiun tidak menjadi beban bagi orang lain. Dan kamu, bisa membantu menyebarkan informasi tentang literasi keuangan kepada gurumu yaitu,
Langkah pertama, mengenal Blueprint of Your Money. Konsep asli ini ditemukan oleh lead trainer QM Financial, Ligwina Hananto. Setidaknya ada lima hal dalam konsep ini yang harus dilakukan, yaitu
- Financial Check Up. Untuk bisa melakukan financial check up, kita perlu membuat pencatatan keuangan selama 30 hari. Dari hasil pencatatan keuangan tersebut, kita bisa mengetahui 3 rasio keuangan yang penting yaitu Rasio Cicilan, Rasio Menabung dan Rasio Aset. Baca juga: Rasio Keuangan
- Financial Plan. Apa tujuan finansial yang ingin dimiliki? Tujuan Finansial berisikan mimpi finansial yang ingin diwujudkan seperti Dana Ibadah Haji dan Dana Pensiun. Baca juga: Tentang Financial Plan
Rumus Financial Plan = Judul + Nilai + Periode Waktu
- Proteksi. Di dalam hidup ini tidak ada hal yang pasti dan semuanya mengandung risiko. Itu sebabnya kita membutuhkan perlindungan berupa asuransi terhadap tujuan keuangan yang ada. Asuransi yang penting dan perlu ada bagi semua guru adalah asuransi kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan. Baca juga: #FinClic Asuransi
- Status Harta & Utang, Akses pada saat darurat, Zakat dan Waris. Penting untuk memiliki akses yang mudah untuk hal yang sifatnya darurat. Keterbukaan status harta dan utang berpengaruh terhadap hukum waris di dalam Islam. Jadi pastikan semua jelas, tercatat dan transparan. Baca juga: Keuangan dan Akhir Kehidupan
- Kepemilikan aset. Agar guru dapat hidup sejahtera di masa tua, maka perlu menyiapkan aset. Mungkin bisa dimulai dari memiliki kontrakan kecil-kecilan atau membeli logam mulia. Baca juga: Kumpulin Aset Aktif Yuk!
Langkah kedua, melunasi utang. Untuk bisa membuat tujuan keuangan, harus ada uang yang dapat diinvestasikan maka perlu untuk segera melunasi utang. Baca juga: 5 Langkah Agar Merdeka Dari Utang
Langkah terakhir, menjadi sponsor untuk gurumu belajar finansial. Pernah kah terpikir olehmu untuk menjadi sponsor bagi gurumu agar bisa belajar literasi finansial secara mendalam? QM Financial sedang membuka kelas online tentang keuangan setiap Kamis malam melalui aplikasi zoom yang memungkinkan siap saja, di mana saja dan harga terjangkau untuk bisa belajar tentang literasi keuangan. Informasi lebih lanjut bisa kamu ikuti di instagram @QM_Financial!
Mari wujudkan pahlawan tanpa tanda jasa bisa pensiun dengan baik!
– Honey Josep –
Kiat Belanja Saat Black Friday
Hello QM Readers!
Beberapa hari belakangan saya dikirimi mail letter dari berbagai e-commerce yang menginformasikan bahwa pada Jumat ini, 23 November ada program diskon atau sale yang dikenal dengan sebutan Black Friday.
Black Friday merupakan sebutan informal dari Thanksgiving Day yang biasa dirayakan di Amerika pad Jumat kelima di bulan November. Thanksgiving Day dirayakan dengan berkumpul bersama keluarga dan selebrasi belanja berkenaan dengan kebutuhan Natal.
Biasanya, saya pun berbelanja menjelang akhir tahun untuk kebutuhan Natal dan Chinese New Year. Tentu saja berbelanja untuk kebutuhan hari raya nilainya terbilang besar tapi bisa disiasati dengan langkah berikut:
Cek Keuanganmu. Saat sale akhir tahun tiba, banyak sekali penawaran yang menggiurkan yang menyebabkan kita kalap. Tas atau sepatu yang sudah diincar sejak lama ternyata turun harga sampai 80% membuat kita harus mendapatkan produk tersebut sekarang juga! Eiiiits, tunggu dulu! Sebelum kamu memutuskan untuk membelinya, cek dulu yuk, ada uangnya apa enggak? Kalau ada silakan dilanjutkan untuk dibeli. Tips, biasanya untuk belanja akhir tahun yang nilainya besar, saya menggunakan uang dari penghasilan tahunan saya yang bisa berupa bonus atau sisa THR.
baca juga: Blueprint Of Your Money
Anggaran. Dari financial check up, kamu bisa mengetahui berapa jumlah uang yang bisa dibelanjakan sehingga kamu bisa membuat anggaran untuk belanja. Dengan adanya budget belanja, itu akan menjadi rambu bagimu agar tidak melanggar sehingga kamu bisa bersenang-senang dengan uangmu tanpa merasa bersalah.
baca juga: This Is Magical Shopping Account
Kebutuhan VS Keinginan. Memang kebutuhan dan keinginan berteman baik, tapi untuk mengetes manakah yang termasuk kebutuhan atau keinginan sebenarnya mudah saja. Tanyakan pada diri sendiri “Apakah produk yang akan saya beli bila tidak terbeli akan mengakibatkan kepada hidup matinya saya?” Bila jawabannya YA, itu adalah kebutuhan tapi bila jawabannya “YA enggak juga sih” itu artinya keinginan. Contohnya, saya membutuhkan pakaian untuk Chinese New Year. Alih-alih mengenakan pakaian yang bewarna merah dari tahun ke tahun, saya akan melihat tren warna di tahun depan, maka pakaian dengan warna itulah yang akan saya beli.
Pembanding & Substitusi. Setelah mendapatkan daftar barang kebutuhan yang perlu dibeli, biasanya saya mencari pembanding di antara beberapa penjual untuk mendapatkan harga terbaik. Selain mencari pembanding, saya pun mencari barang substitusi. Contohnya, kalau terbiasa dengan produk merek A, ada baiknya mencari substitusi dengan fungsi yang sama tetapi dengan harga yang lebih murah.
baca juga: Cerita Ibu Modis Belanja
Memanfaatkan penawaran atau reward point. Ada banyak penawaran yang bisa dimanfaatkan oleh kita sebagai konsumen. Mulai dari pembayaran dengan reward point, pembelian 1 gratis 1, cashback senilai tertentu sampai kemudahan cicilan 0%! Boleh saja kok memanfaatkan cicilan 0% untuk membeli barang yang sifatnya produktif misalnya gadget untuk menunjang produktivitas pekerjaan, kendaraan, apartemen atau rumah. Namun harus diingat kalau jumlah seluruh cicilan yang ada di dalam hidupmu sebesar maksimal 30% dari jumlah penghasilanmu per bulan.
baca juga: Akibat menjadikan kartu kredit sebagai sandaran hidup
Jadi, sudah tahu apa yang akan dibeli? Ingat ya beli kalau uangnya ada dan dilarang ngutang tidak produktif!
-Honey Josep-
5 Resep Untuk Masalah Cashflow
“Kamu memiliki penghasilan yang cukup tinggi tapi seringkali merasa tidak memiliki cukup uang untuk bertahan hidup menjelang gajian berikutnya?” atau “Penghasilanmu besar tapi tidak punya tabungan?” Itu artinya kamu mengalami masalah dengan cashflow karena keuangan pribadi yang sehat berawal dari cashflow.
Berikut permasalahan cashflow dan cara mengatasinya:
Saya enggak tahu kemana perginya uang saya. agar kamu tahu kemana perginya uangmu, lakuakn langkah mudah berupa mencatat keuangan selama 30 hari. Kamu bisa menggunakan aplikasi pencatatan keuangan yang bisa diunduh di ponselmu. Dengan begitu tidak ada alasan lagi untuk tidak mencatat pengeluaranmu. Mencatat pengeluaran selama 30 hari bisa memberikan gambaran berapa besar uang yang kamu habiskan untuk cicilan utang, pengeluaran rutin, sosial, lifestyle dan menabung setiap bulannya. Jadi, udah bisa kathuan kan kemana larinya uangmu?!
Besar pasak daripada tiang. Dari pencatatan keuangan di poin pertama, kamu bisa melihat kebutuhan pengeluaran harian, mingguan serta bulanan bahkan bocor halus yang terjadi di keuanganmu. Untuk menghindari bocor terus menerus, kamu cukup pergi ke ATM 1x seminggu. Uang tersebut seharusnya mampu membiayai kebutuhan kamu selama seminggu, pintar-pintar saja mengaturnya. Mulai juga proses penghematan dengan berhenti melakukan pengeluaran yang sifatnya tersier, mengubah perilaku konsumsi serta lakukan substitusi untuk barang yang biasanya kamu pakai atau konsumsi.
Terhimpit cicilan yang terlalu besar. Seringkali banyak orang yang tidak menyadari bahwa maksimal kemampuan mencicil utang adalah sebesar 30% dari penghasilan sehingga banyak yang terlilit utang. Saya pernah punya teman kerja yang mencicil rumah melebihi kemampuannya, cicilan utangnya melebihi 50% dari penghasilan bulanannya. Tahun awal saat suku bunga masih fixed memang tidak terasa tapi begitu suku bunga menjadi floating, teman saya terpaksa melakukan over credit rumah kepada orang lain. Sayang bukan? Nah agar cicilan yang telalu besar ini bisa teratasi maka stop mengambil utang tambahan. Memang saat keadaan menghimpit begini yang terpikirkan meminjam tapi sebenarnya itu membahayakan karena hanya gali lubang tutup lubang, enggak akan selesai! Stop pengeluaran yang bisa ditunda, biasanya berupa pengeluaran lifestyle yang kalau tidak ada tidak membuat kita kehilangan nyawa misalnya langganan tv cable, liburan , keanggotaan pusat kebugaran dan lainnya. Bila utang sudah terlalu besar, dengan terpaksa kau harus stop menabung sementara. Kerahkan semua sumber dana yang kamu miliki agar utang dapat terlunasi dengan cepat sehingga kamu bisa membenahi keuanganmu segera!
Tidak bisa menabung karena terpakai terus. Hal ini dapat terus menerus terjadi karena kamu menabung bila ada sisa padahal seharusnya kamu menabung di awal. Tidak jarang juga kamu menyabotase tabunganmu karena tidak memiliki tujuan keuangan yang jelas, maka penting untuk menabung dengan tujuan. Tips selanjutnya, menabung di rekening terpisah yang menjadi rekening lalu lintas pengeluaran bulananmu.
Biaya lifestyle terlalu besar. Apakah kamu hobi belanja? A gadget freak? Mungkin pos pengeluaran lifestyle-mu melebihi 20% dari penghasilanmu. Coba deh untuk menabung dengan tujuan untuk hobi belanjamu, di QM kami menyebutnya magical shopping account. Atau menabung dengan tujuan ponsel pintar terbaru, dan buat deklarasi bahwa kamu akan mengganti ponselmu bila uangnya sudah terkumpul.
Selamat mencoba tips praktis mengatasi permasalahan cashflow di atas ya!
Agar kamu tidak menyesali dosa keuanganmu terus menerus, yuk belajar mengatur keuangan secara online dengan aplikasi zoom! Informasi lanjutan sila follow instagram @QM_Financial!
-FDV Wulan-
Blueprint Of Your Money
Bagi peserta #FinClic Workshop tentu sudah kenal dengan “Blueprint Of Your Money’, sebuah konsep asli yang ditemukan oleh lead trainer QM Financial, Ligwina Hananto.
Kamu juga penasaran kan apakah “Blueprint of Your Money” itu? Pastikan kamu membaca artikel ini sampai akhir!
Ada 5 hal di dalam konsep “Blueprint of Your Money” yang harus diperhatikan:
- Financial Check Up. Ini merupakan langkah awal untuk mengetahui sehat atau tidaknya keuangan seseorang melalui 3 rasio dasar. Sebaiknya financial check up ini dilakukan secara bersama-sama apabila sudah menikah. Bila kamu belum pernah melakukannya, mulailah dengan melakukan pencatatan keuangan sehingga bisa tahu besaran rasio yang disebutkan tadi.
- Financial Plan. Tujuan keuangan harus memiliki elemen Judul + Nilai + Jangka Waktu. Apa tujuan finansial yang mau dicapai? Dana Darurat, Dana Pendidikan Anak, Dana Pensiun, Dana Liburan (judul)? Semuanya bisa dilakukan dengan menetapkan dulu besaran nilai yang mau dicapai beserta dengan jangka waktunya.
- Protection. Sama seperti halnya rumah yang perlu atap, financial plan membutuhkan perlindungan berupa asuransi. Di dalm kehidupan ini tidak ada yang pasti dan segala yang terjadi mengandung risiko. Itulah fungsinya proteksi yaitu untuk melindungi tujuan finansial dapat berjalan walaupun ada risiko sakit, kecelakaan bahkan meninggal. Ada banyak jenis asuransi yang dapat dibeli tapi yang pasti yang harus dimiliki setiap orang adalah asuransi kesehatan.
- Status Harta & Utang, Akses pada saat darurat, Zakat dan Waris. Penting sekali untuk mengetahui status harta dan utang terutama bagi yang beragama Islam karena hal tersebut berkaitan dengan hal Waris. Akses pada saat darurat menjadi sangat penting karena seringkali pengatur keuangan di keluarga sedang sakit tapi keluarga tidak dapat mengakses keuangan saat darurat sehingga bisa jadi timbul utang baru.
- Aset Aktif. Setelah kondisi keuangan sehat dan tujuan keuangan satu persatu sudah on track, kini saatnya membangun lantai kedua rumah finansial berupa kepemilikan aset aktif seperti bisnis, properti dan surat berharga.
Kamu ingin belajar lebh banyak tentang mengatur keuangan namun memiliki batas ruang dan waktu? Yuk bergabung dengan kelas online melalui aplikasi Zoom, informasi lanjutan sila follow instagram @QM_Financial!
artikel terkait: 5 Hal Yang Sering Ditanyakan Saat Financial Clinic
– Honey Josep –
Solusi Problem Keuangan Generasi Langgas
Halo generasi langgas (millenials)!
Apakah kamu senang berbelanja barang-barang bagus tapi diam-diam ketakutan karena tidak punya tabungan?
Apakah kamu merasa memiliki pendapatan tapi selalu kehabisan uang di akhir bulan?
Apakah kamu merasa sulit sekali menabung?
Sesekali, coba deh periksa kembali apa yang menjadi gaya hidupmu. Jangan-jangan, kamu termasuk bagian dari fenomena generasi langgas yang sanggup bergaya hidup layaknya kalangan jetset, tapi selalu mengeluh kekurangan uang.
Millenials memang dikenal sebagai kaum yang kerap mengikuti gaya hidup kekinian. Mereka beranggapan bahwa hal tersebut dapat menunjang karier mereka dan dapat membuka peluang networking yang lebih baik. Apalagi kalau mereka mempunyai bisnis atau bekerja di bidang pemasaran. Mereka percaya bahwa lifestyle yang up to date akan memudahkan untuk mendapatkan penghargaan saat bertemu dengan mitra yang memiliki prospek.
Pada kenyataannya, memang benar gaya hidup demikian dapat memengaruhi dan menunjang karier seseorang. Namun ironisnya, di tengah kemampuan untuk bergaya layaknya kelas jetset, banyak generasi langgas yang selalu mengeluh kekurangan uang. Baru seminggu gajian, dompet sudah menipis dan langsung gesek kartu kredit untuk mencukupi kebutuhannya.
Inilah yang menjadi dilema bagi generasi langgas. Mereka ingin menjalani hidup sesuai keinginan mereka, tapi di saat yang bersamaan merasa frustasi karena selalu kehabisan uang. Tidak hanya itu, mereka pun menolak menurunkan standar gaya hidupnya karena gengsi dan takut dibilang culun punya (cupu).
Berikut ini ada beberapa tips dari lead trainer QM Financial, Ligwina Hananto yang dapat dijadikan solusi untuk mengatasi problem keuangan yang dihadapi oleh generasi langgas.
Pertama, Jangan bersikap cuek terhadap jumlah pendapatan dan pengeluaranmu. Ketahui berapa jumlah pendapatan yang kamu miliki setiap bulan. Setelah itu, buatlah komposisi pengeluaran bulananmu. Hal ini bermanfaat untuk modal dasar perbaikan kondisi keuanganmu.
Kedua, Bedakan antara kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan artinya prioritas dan harus segera dipenuhi sedangkan keinginan bisa kamu tunda.
Ketiga, Jangan mudah berhutang. Bagaimana kalau kamu harus berutang? Kalau harus berutang maka pastikan penggunaan utang tersebut harus sesuai dengan tujuan. Sesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan membayar dalam waktu tertentu. Jangan sekali-kali berhutang untuk kebutuhan konsumtif seperti belanja, foya-foya apalagi demi gengsi.
Keempat, Jaga Lifestyle! Millenials kerap memiliki hasrat untuk selalu menjadi yang terdepan ketika sudah berkaitan dengan liburan, teknologi, fesyen dan gadget. Boleh kok liburan kemana saja dan kapan saja, kamu juga boleh kok beli gadget apapun yang kamu mau, asal ada uangnya! Kalau belum ada uangnya, ya nabung dulu. Jadi, apakah kamu termasuk generasi langgas yang bergaya hidup ‘kaya’ tapi sebenarnya ‘miskin’ di kantong? Bila ya, segera ubah gaya hidupmu dan mulailah bijaksana dalam mengatur keuangan agar kamu bisa hidup mapan dan nyaman di hari tua.
Nita Kurniawati
Komponen Dana Pendidikan Konvensional
Bulan Oktober biasanya merupakan momen di mana orangtua sedang sibuk melakukan kunjungan open house sekolah yang menjadi pilihan untuk menyekolahkan anak. Selain open house, sekolah konvensional juga membuka pendaftaran penerimaan siswa baru beserta dengan sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi dan salah satunya, pembayaran uang masuk atau uang pangkal.
baca juga: Sudah Siapkah Dana Pendidikan Anak?
Tidak berhenti di uang pangkal, ada banyak uang-uang lainnya yang perlu dipersiapkan setiap tahunnya saat anak sudah mulai bersekolah.
Ingin tahu biaya apa saja yang terjadi saat anak mulai bersekolah? Saya membaginya menjadi 2, pengeluaran tahunan dan bulanan.
TAHUNAN
- Uang Pendaftaran dan daftar ulang. Beberapa sekolah memberlakukan uang pendaftaran sebagai ganti pembelian formulir saat tahun pertama masuk jenjang pendidikan. Beberapa sekolah juga memberlakukan uang daftar ulang setiap tahun yang nilainya di kisaran ratusan ribu rupiah.
- Uang Pangkal Masuk. Ini merupakan uang yang dibayarkan sekali saja saat tahun pertama di setiap jenjang pendidikan. Biaya masuk ini digunakan oleh sekolah untuk membangun dan melengkapi sarana penunjang pendidikan. Uang Pangkal perlu dipersiapkan semenjak anak lahir karena jumlahnya yang besar. Contohnya, anak saya yang bungsu akan bersekolah jenjang TK A pada Juli 2019 di umurnya yang hampir 4 tahun. Uang Pangkal yang ditetapkan sebesar Rp5.150.000. Maka uang pangkal tersebut saya siapkan dengan menabung sebesar Rp150.000 selama 36 bulan sejak si bungsu lahir. Akan berbeda untuk jenjang Universitas yang tidak lagi bisa dikejar hanya dengan menabung karena jumlahnya yang besar!
- Uang Seragam dan buku. Setiap memasuki jenjang pendidikan baru, murid diharuskan membeli seragam yang dipakai berbeda-beda setiap harinya. Ada seragam putih merah, putih biru, putih abu, seragam pramuka, batik dan seragam muslim untuk sekolah yang kebanyakan siswanya beragama Islam. Biaya buku juga tergolong mahal karena untuk buku pelajaran, setiap sekolah memiliki kebijakan yang berbeda-beda. Ada juga sekolah yang memasukan komponen biaya buku kedalam uang daftar ulang namun ada juga sekolah yang membebaskan murid untuk membeli buku pelajaran di luar sekolah.
- Uang Kegiatan. Biasanya komponen biaya ini merupakan biaya untuk kegiatan selama satu tahun yang terdiri atas kegiatan ekstrakurikuler, acara seni dan fieldtrip.
BULANAN
- Uang SPP bulanan. Uang Sumbangan Pembinaan Pendidikan yang dibayarkan setiap bulan seharusnya diambil dari pos pengeluaran rutin setiap bulannya. Idealnya, uang SPP bulanan ini tidak melebihi 10% dari penghasilan setiap bulannya agar masih ada sisa penghasilan yang bisa digunakan untuk pengeluaran lainnya.
- Uang Les. Biaya ini merupakan pilihan bagi orangtua apakah butuh untuk memasukkan anak kedalam les. Apabila dirasa perlu untuk memberikan les kepada anak maka biayanya tidak boleh melebihi 10% dari penghasilan setiap bulannya. Saya sendiri tidak memberikan les untuk anak karena melihat jadwal sekolah anak yang padat serta uang SPP bulanan sudah mencapai 10% dari penghasilan saya.
- Biaya transportasi. Salah satu alasan mencari sekolah yang dekat dengan rumah adalah agar anak tidak kelelahan di dalam perjalanan menuju sekolah serta biaya transportasi dapat ditekan. Banyak sekali alternatif yang dapat dipilih orangtua berkenaan dengan biaya transportasi menuju sekolah. Pilihan pertama, anak bisa berangkat bersama orangtua sehingga hanya perlu mengeluarkan biaya transportasi untuk pulang dari sekolah. Alternatif kedua, jika ada teman anak yang rumahnya berdekatan, kita bisa melakukan car pooling dan berbagi biaya bahan bakar bersama-sama. Alternatif lainnya, bisa menggunakan jasa transportasi online atau bahkan membayar antar jemputan sekolah.
- Biaya makan siang. Saat ini sekolah banyak yang menjalankan proses belajar mengajar melebihi jam 12:00 siang sehingga anak perlu dibekali dengan makan siang. Beberapa sekolah menyiapkan makan siang bagi murid dan biayanya disatukan dengan uang SPP bulanan. Ada juga sekolah yang bekerja sama dengan katering dan orangtua bisa berlangganan sendiri dan pembayaran diberikan langsung kepada pemilik katering. Bisa juga membuatkan bekal makan siang yang tentunya lebih hemat.
Nah kalau melihat begitu banyaknya komponen biaya pendidikan anak, tentunya akan sangat bijak kalau orangtua bisa menyiapkan dana pendidikan anak sedini mungkin.
-Honey Josep-
5 Hal Keuangan The Grown Ups
Saya ingat benar saat hari wisuda S1 tiba, rasanya bahagia karena sudah menyelesaikan tanggung jawab sekolah tinggi kepada orangtua. Dan, sejak hari itu saya mulai membangun kehidupan saya sendiri.
Apakah kamu juga merasakan hal yang sama? Selesai kuliah, bekerja di perusahaan yang punya reputasi baik dan mulai meniti karir. Belum lagi ditambah dengan perasaan bangga bisa menghasilkan uang yang seringkali membuat grown ups, mereka yang berusia 20-30 tahun terlena dengan semboyan, “Muda foya foya, Tua kaya raya!”
But hey! Semboyan di atas adalah kesalahan terbesar yang pernah dinyatakan di bumi! Bukan berarti grown ups tidak boleh senang-senang menikmati hasil kerja kerasnya namun ada baiknya kamu the grown ups mengetahui lima hal tentang perencanaan keuangan untuk golongan yang berumur 20-30 tahun:
- Memulai Karir. Buat kamu yang fresh graduate, kamu mulai belajar menghasilkan uang. Selain menghasilkan uang, pastikan kamu juga punya tujuan mengenai karirmu.
Baca juga: Pentingnya Belajar Menghasilkan Uang
- Menabung minimal 10%. Walau kamu boleh menikmati gaji sendiri dengan memberikan self reward, tapi ingat kalau gajimu bukan hanya untuk hidup satu hari. Sisihkan di awal gajian minimal sebesar 10% dari penghasilanmu untuk tujuan keuangan finansial yang dasar seperti Dana Darurat, Dana Pensiun atau bahkan Dana Kepemilikan Rumah.
Baca juga: Atur Uang Sejak Muda
- Down Payment Rumah Pertama. Memiliki rumah pertama bisa jadi sebuah pencapaian besar bagi the grown ups. Jangan biarkan gaya hidup yang tinggi membuat kamu tidak memiliki rumah saat kehidupan berubah, misalnya memiliki keluarga.
Baca juga: Kamu Mampu Kok Memiliki Properti
- Investasi senilai harga sepatumu. Saya biasanya memberikan self reward bagi diri sendiri berupa sepatu yang nyaman yang bernilai ratusan ribu rupiah hingga jutaan di waktu tertentu, misalnya naik gaji, naik jabatan atau mendapatkan bonus tahunan. Tapi tahu kah kamu kalau nilai sepatumu itu bisa dipakai untuk memulai tujuan finansialmu yang lebih besar seperti DP Rumah Pertama, Dana Menikah atau Dana Pensiun.
Baca juga: Investasi Mulai Setengah Harga Sepatumu!
- Liburan VS Belanja. Punya penghasilan sendiri tentunya sah sah saja menggunakan uang untuk liburan atau belanja. Agar keuangan the grown ups bisa kuat untuk membiayai liburan atau belanja dan mungkin keduanya, buat saja tujuan keuangan yang berjudul Dana Liburan atau Dana Belanja.
Baca juga:
Semoga dengan memperhatikan kelima hal di atas, keuangan the grown ups bisa menjadi kuat dan terhindar dari jerat sandwich generation.
Terus bekali diri dengan belajar keuangan secara mandiri. Kini kamu bisa belajar finansial dari mana saja melalui Financial Clinic Online Series (FCOS) dengan aplikasi zoom. QM Financial menyediakan beragam topik finansial yang bisa kamu pilih. Untuk pilihan kelas dan jadwal lengkapnya, kunjungi event.qmfinancial.com.
Honnie Joseph