Peran Keluarga Di Balik Keberhasilan Anak
Keberhasilan anak tidak luput dari keberhasilan pendidikan orang tua dan keluarga. Orang tua selalu berusaha untuk memberikan pendidikan terbaik untuk anak. Pada dasarnya orang tua dan keluarga senantiasa mengharapkan anak mereka menjadi anak yang pandai dan cerdas sehingga mudah meraih impian dan cita-cita.
Untuk itu – perusahaan SCG (Siam Cement Group) yang bergerak di bidang kimia, kertas, semen, bahan material bangunan dan distribusi – dalam 6 tahun terakhir mengadakan program beasiswa untuk anak terpilih yang berprestasi dan menghargai orang tua. SCG memahami, keberhasilan seorang anak tidak akan tercapai tanpa dukungan orang tua dan keluarga. Oleh karena itu, anak harus selalu menghargai dan mempunyai rasa terimakasih kepada orang tua.
Tahun ini, sekitar 250 orang siswa-siswi SMU dari Jakarta, Tangerang dan Sukabumi terpilih mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan tinggi. Dalam acara awarding day yang berlangsung awal Agustus lalu, SCG mengundang Ligwina Hananto sebagai tokoh inspirasi bahwa keluarga berperan sangat penting untuk mendukung keberhasilan anak di masa depan.
Ligwina Hananto – Founder dan CEO QM Financial – telah menerbitkan 2 buku mengenai literasi keuangan. Dalam salah satu sesi, Ligwina memaparkan bahwa keberhasilan saat ini tidak luput dari peran orang tua yang telah membesarkan dan mendidiknya. Suami dan ketiga anaknya juga selalu mendukung passionnya.
Ligwina dibesarkan di kota Sorowako, Makassar lalu pindah ke Bandung saat SMA dan melanjutkan kuliah di Curtin University, Perth Australia. Sebagai anak yang dikelilingi dengan keluarga lulusan ITB (Institut Teknologi Bandung), Ligwina pernah merasa minder karena tidak diterima seleksi masuk perguruan tinggi di ITB. Namun hal tersebut tidak membuatnya terpuruk. Dia berusaha menerima kegagalan dan menghadapinya dengan lapang dada.
Ini pesannya kepada calon penerus bangsa ini agar menjadi sukses di masa depan.
Jangan Berhenti Bercita-Cita
Jangan pernah berhenti bercita-cita. Cita-cita adalah wadah untuk memulai masa depan. Dengan memiliki cita-cita, kita akan semangat belajar untuk mencapai cita-cita tersebut. Milikilah cita-cita sebanyak-banyaknya. Selama kita masih bergerak, cita-cita akan selalu berubah. Kita mungkin menemukan pekerjaan di masa depan sesuai dengan cita-cita. Namun, bisa jadi profesi kita 10 tahun yang akan datang merupakan profesi yang benar-benar baru atau belum tercipta dari sekarang – sesuai dengan passion masing-masing. Seperti pengalaman pribadi Ligwina yang awalnya bercita-cita menjadi pegawai bank. Dengan berjalannya waktu ternyata passionnya adalah menjadi financial planner. Profesi ini sebelumnya belum ada. Menyadari kegemarannya mengobrol, Ligwina menjadi financial trainer. Karena sering membawakan materi finansial dengan pendekatan yang fun, Ligwina merambah stand up comedy. Stand up comedy inilah yang membawa Ligwina membintangi film pertamanya Ku Lari Ke Pantai. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Tapi selama mengikuti kata hati, pastilah hal baik yang akan terjadi.
You can’t connect the dots looking forward; you can only connect them looking backwards. So you have to trust that the dots will somehow connect in your future.
-Steve Jobs
Ikigai
Ikigai adalah konsep orang Jepang dalam meningkatkan kerja dan taraf hidupnya. Dengan ikigai, kita dapat mengetahui pekerjaan apa yang membuat kita bangun pagi dan selalu bersemangat bekerja. Ikigai memasukkan ide kebahagiaan dalam kehidupan. Ikigai mencari irisian pekerjaan antara bidang yang disukai, bidang yang dibutuhkan masyarakat, bidang yang mendapatkan bayaran dan bidang keahlian dari seseorang – yang memiliki korelasi dengan kegemaran, misi, pekerjaan dan profesi saat ini. Ikigai dapat digunakan untuk mengetahui apa yang akan menjadi cita-cita kita sejak dini. Bisa jadi dengan Ikigai, kita dapat membuat profesi baru yang saat ini belum tercipta.
Carilah Pasangan Yang Saling Mendukung
Pasangan mempunyai peran penting dalam karir. Pilihlah pasangan yang selalu mendukung passion kita. Setelah lulus dari universitas di Australia, Ligwina Hananto menjadi ibu rumah tangga. Merasa tak cukup hanya diam di rumah saja, suaminya mendukung langkah Ligwina untuk melanjutkan studi S2 dan menjadi financial literacy spesialist seperti yang dijalaninya. Keberhasilannya saat ini tak kan terjadi tanpa dukungan suami dan anak-anaknya.
Jangan Lupa Berterimakasih Kepada Keluarga
Jangan lupa berterimakasih kepada keluarga dalam kondisi apapun kita nanti – apalagi jika kita sudah menjadi orang sukses. Orangtua dan keluarga merupakan faktor yang membuat kita menjadi sukses sampai dengan sekarang. Saat ini, Ligwina Hananto menjadi orang tua dari 3 orang anak. Ligwina pun mendukung anaknya untuk meraih cita-citanya dengan memberikan pendidikan terbaik dan memfasilitasi keinginan anak yang dinilai positif.
Di akhir sesi, Ligwina Hananto mengajak 3 orang peserta untuk mengungkapkan perasaan terimakasih kepada orangtua atau keluarganya. Suasana haru pun tak terbendung saat mereka mengungkapkan betapa sayangnya dan berterimakasih mereka kepada orang tua yang selama ini mendukung.
Orang tua memang sangat berjasa atas keberhasilan kita saat ini. Sebagai anak, kita harus mengungkapkan rasa terimakasih kepada orang tua walau sekecil apapun. Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu sudah berterimakasih kepada orang tua atas segala pengorbanan dan dukungan mereka?
Mia Damayanti
Cerita Almazia Menapaki Milestone Bisnis BP Network
Salah satu nasehat bisnis yang sering kita dengar adalah mulai dari yang kecil, dari apa yang kita punya lalu ikuti prosesnya. Itulah yang dilakukan oleh Almazia Pratita, Co-founder dan CFO BP Network – sebuah komunitas bernama Blogger Perempuan (BP) Network. Bersama kedua rekan bisnisnya, Almazia memulai BP Network dengan modal dan skill sendiri. Kini setelah tiga tahun berjalan, satu per satu pencapaian telah diraih. Ini dia cerita Almazia menapaki milestone bisnisnya.
Bagaimana kisah awal mula BP Network berdiri dan bagaimana perkembangannya hingga kini?
BP Network berawal dari sebuah situs www.bloggerperempuan.com (sekarang menjadi www.bloggerperempuan.co.id) yang menjadi platform untuk para blogger perempuan di Indonesia. Misi saya dan dua founder lainnya saat awal pendirian ialah menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan dunia blogging yang profesional, dan membantu membuka akses ekonomi terutama bagi blogger perempuan di Indonesia.
Perkembangan BP Network alhamdulillah baik. Kami mulai mengerjakan website bloggerperempuan.com di tahun 2015 dengan modal dan skill dari para pendirinya. Tahun 2017 kami mendapat kepercayaan sebagai penerima dana hibah startup dari BEKRAF. Saat ini BP Network sudah memiliki kantor sendiri di daerah Kuningan Jakarta Selatan. BP Network memiliki 6 karyawan full-time dan beberapa freelancer.
Saat ini komunitas Blogger Perempuan Network sudah menjadi female blogger community terbesar di Indonesia dengan lebih dari 4.000 anggota. BP Network juga menaungi komunitas travel blogger Indonesia Corners (idcorners.com).
Secara profesional, BP Network bekerja sama dengan banyak customer dari berbagai industri (fintech, FMCG, e-commerce, dan lainnya). BP Network menjadi jembatan antara brand dengan blogger dan influencer.
Siapakah target market utamanya?
Target utama BP Network ialah brand yang memerlukan online presence sebagai bagian dari strategi marketingnya, mulai dari brand awareness hingga action melalui konten organik di media sosial dan blog.
Apa strategi yang digunakan oleh BP Network untuk memenangkan pasar?
Memperkuat online presence BP Network maupun komunitas-komunitas blogger yang bernaung di bawahnya, karena nature of business kami ada di dunia digital. Selain itu kami memberikan end-to-end service excellence, yaitu dengan proses bisnis yang terorganisir secara profesional sejak perkenalan, laporan atas proyek yang dikerjakan hingga mengakomodir feedback klien.
Ke depan, apa rencana Almazia untuk BP Network?
Visi saya untuk BP Network ialah menjadi top of mind bagi brand yang ingin bekerjasama dengan blogger dan influencer dari segala niche.
Kisah suka dan duka apa yang Almazia alami selama membangun bisnis?
Pengalaman yang mengesan ketika sedikit demi sedikit mencapai milestone perkembangan bisnis. Saat mulai punya kantor sendiri dan tidak lagi harus bekerja dari kafe ke kafe – meski kalau sedang jenuh di kantor, ya masih suka kerja di coffee shop, mulai punya karyawan full-time, punya laporan keuangan yang memadai dari akuntan, mendapat testimoni positif dari klien dan juga teman-teman blogger yang bekerjasama dengan BP Network.
Kisah duka lebih banyak berhubungan dengan uang, yaitu masalah cashflow. Di awal bisnis, kami sempat beberapa kali mengalami kesulitan cashflow sampai harus menunda gajian. Tetapi alhamdulillah saat ini kami bisa menerapkan beberapa strategi untuk meminimalisir resiko tersebut sehingga semua kewajiban finansial bisa diselesaikan tepat waktu.
Almazia adalah alumni Financial Clinic Bisnis Workshop April 2018 lalu di Jakarta. Manfaat apa saja yang dirasakan setelah mengikuti workshop?
Saya belajar tentang betapa pentingnya laporan keuangan perusahaan. Sehat atau tidaknya sebuah bisnis bisa dilihat dari laporan keuangannya. Angka selalu obyektif. Numbers don’t lie. ☺
Dari laporan keuangan ini, terutama laporan arus kas dan laporan laba-rugi, kita bisa mengevaluasi kinerja perusahaan di periode sebelumnya, sekaligus menjadi fondasi untuk kita mengatur target mendatang dan strategi untuk mencapai target tersebut. Mau target penambahan pendapatan penjualan, penambahan outlet atau peningkatan laba bersih.
Apa saran bagi pembaca QM yang ingin membangun bisnis?
Pertama, jeli melihat peluang bisnis – yaitu kombinasi antara passion, skill dan modal awal yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk. Pasar untuk produk tersebut harus jelas. Pastikan produk kita menjadi solusi bagi permasalahan orang lain.
Kedua, find the right partner. Bekerja dengan rekan bisnis yang cocok itu penting sekali. Selain bisa saling melengkapi skill, saling menyemangati juga penting untuk menjaga akuntabilitas. Jadi saya tidak bisa seenaknya sendiri meskipun statusnya sebagai pemilik bisnis karena harus ada pertanggungjawaban kepada rekan bisnis saya.
Ternyata membangun bisnis itu banyak milestone-nya ya. Terima kasih sudah berbagi cerita Almazia, semoga semakin banyak pencapaian milestone untuk BP Network!
Dengan menjadi peserta Financial Clinic Workshop Bisnis, Almazia belajar pentingnya laporan keuangan sebagai pondasi strategi bisnis.
Kamu ingin membuat rencana bisnis dan menyusun stategi yang dimulai dari finansial? Ayo ikutan Financial Clinic Workshop Bisnis Batch #2 yang akan diadakan 8-9 September 2018 di Jakarta. Daftar di sini: bit.ly/FinClicBisnis89SEPT.
Fransisca Emi
Faye Alund, Berbagi Cerita Kolaborasi Di Coworking Space
Ruangan terbuka dengan meja kursi tertata rapi, laptop terbuka di sana sini dan akses internet dengan kecepatan tinggi. Inilah gambaran coworking space yang kini sedang menjamur di beberapa kota besar di Indonesia. Hingga tahun 2015 baru ada sekitar 30 coworking space di Indonesia. Dengan berdirinya komunitas Coworking Indonesia di 2016, coworking space pun berkembang pesat, menjadi 70-an di 2016, 170-an di 2017 dan 200-an di tahun 2018.
Coworking space bukanlah tempat kerja biasa. Kalau hanya tempat kerja, namanya work space dong. Bicara coworking space tentu tak bisa lepas dari Faye Alund, pemilik Kumpul Coworking dan presiden komunitas Coworking Indonesia. QM Financial mendapat kesempatan untuk berbincang dengan Faye Alund tentang seluk beluk dunia coworking di Indonesia. Simak ceritanya yuk!
Hi Faye, gimana sih awal mula terjun ke bisnis coworking space?
Awal mula coworking space dari kebutuhan sendiri. Dulu saya dan suami bekerja di community development organisasi nonprofit. Kami bekerja dengan orang dari berbagai latar belakang. Namun belakangan organisasi ini tutup karena kesulitan pendanaan. Dari sini saya merasa butuh business model yang sustainable untuk bisa membangun Indonesia menjadi tempat yang lebih baik. Kuncinya ada di entrepreneurship. Apa yang bisa membantu ekosistem kewirausahaan bisa lebih solid sehingga orang merasa berbisnis dengan value itu bisa lebih mudah.
Selain itu, saya merasa susah untuk keluar dari jejaring yang sudah ada. Untuk masuk ke network baru yang relevan dan profesional untuk perkembangan bisnis maupun personal, perlu ekstra usaha. Butuh tempat untuk mengumpulkan orang dari berbagai latar belakang untuk kemudian patungan agar bisa berkantor bersama. Dari sini kita bisa kenal orang-orang baru dan memulai kolaborasi. Waktu itu saya belum tahu bahwa konsep ini dinamakan coworking space.
Target market Kumpul sendiri seperti apa?
Model coworking di Bali berbeda dengan kota lain di Indonesia. Karena sektor pariwisata kuat dan ekspatriat banyak, coworking space di Bali lebih banyak gathering digital nomad.
Konsep ini kurang sesuai dengan Kumpul. Meski digital nomad sudah lebih kuat awareness dan daya belinya, namun kalau hanya fokus ke mereka yang datang dan pergi, kita enggak akan dapat apa-apa. Turis dengan laptop tidak akan menginvestasikan waktunya hasil karyanya energinya untuk Indonesia.
Karena itu Kumpul menargetkan local community. Enggak harus penduduk asli, yang penting dia menganggap daerah itu rumahnya sehingga ada jangka waktu cukup panjang untuk mengerjakan sesuatu bersama. Investasi besar kita adalah kerjasama dengan komunitas lokal. Mulai dari identifikasi apa yang diperlukan kemudian menarik program partnership yang bisa memecahkan masalah tersebut di ekosistem.
Apa definisi coworking space?
Co pada coworking space melambangkan community that enables you to connect and collaborate. Kalau hanya tempat kerja bersama, mestinya namanya work place aja. Coworking space harus mampu mengakselerasi serendipity – berupa kebetulan-kebetulan yang menguntungkan. Orang datang ke coworking space untuk bekerja secara profesional atau mengembangkan diri. Dengan begitu, peluang pertemuan dan keterhubungan yang bermakna di bidang bisnis atau profesional jadi lebih besar.
Mereka yang tergabung dalam komunitas yang relevan untuk suatu hal lalu bisa meningkatkan diri, terhubung dan berkolaborasi bisa disebut coworking. Namun kalau tanpa business model, karang taruna atau ibu-ibu arisan juga adalah tempat berkumpul. Yang membedakan adalah adanya dampak ekonomi. Di coworking space, orang berkembang, bertumbuh dan ada dampak yang lebih secara ekonomi atau untuk sesuatu yang lebih besar.
Seperti apa business model yang digunakan?
Business model yang umum digunakan adalah membership fee. Bisa dianalogikan dengan gym. Ada sharing ekonomi berupa fasilitas yang sulit dimiliki setiap orang. Coworking space adalah hard ware. Coworking adalah cara kerja yang mengandalkan keterhubungan, kolaborasi dan berbagi. Mentorship pun tersedia formal atau informal. Informal dengan tanya sesama member, formal bisa dengan merekrut konsultan atau bergabung di inkubator bisnis. Coworking adalah gaya bekerja yang bisa dilakukan di mana saja, namun akan lebih optimal kalau di coworking space.
Revenue stream yang lain, misalnya dipakai untuk event, ada virtual space atau private office. Lalu jadi rancu, ini kantor, EO atau balai pertemuan? Sekali lagi, benang merahnya adalah dampak ekonomi. Apapun yang dikerjakan asal masih berhubungan dengan ekosistem kewirausahaan yang akan dibangun berarti masih nyambung.
Apa sih keunggulan Kumpul?
Kumpul mendapati bahwa kita tidak bisa mengadopsi begitu saja model bisnis coworking space barat dengan fokus utama membership yang menjual nilai community, collaboration, connectivity. Ini bukan masalahnya orang Indonesia. Kita cenderung komunal dengan support system yang kuat. Yang masih bisa dibantu adalah peluang untuk scale up dalam hal kepastian dan keberhasilan bisnis. Kumpul menjadi jembatan akses yang bisa dijangkau semua kalangan – bukan yang kaya tambah kaya, yang miskin tambah miskin. Kekuatan Kumpul ada di program yang dihubungankan dengan komunitas. We are leader in community based coworking.
Apa sih suka duka membangun bisnis coworking space?
Dukanya adalah visi besar, namun market belum siap. Jadi kami kerja keras biar bisa jalan dulu. Saat ada kesempatan untuk mulai bisnis coworking space, tabungan kami tidak cukup untuk membangun rumah sekaligus membangun bisnis. Kami putuskan untuk menginvestasikan dana di bisnis ini. Sukanya, sekarang kerja keras kami sudah mulai berbuah.
Bagaimana Faye membagi waktu dan energi antara bisnis dan keluarga?
Behind every great man, there is a great woman. But behind every great woman, there is also a great man. Dibalik sosok perempuan yang dianggap berhasil punya peran tertentu, ada dukungan pria yang hebat. Saya dan suami membagi beban secara equal. Enggak mungkin ada orang yang bisa mencapai suatu hal kalau tidak ada dukungan dari orang terdekat.
Saran untuk pembaca QM yang ingin membangun bisnis
Cari tahu bahwa kita menyelesaikan suatu masalah. Makin besar masalah yang kita selesaikan, makin banyak orang yang mau beli produk atau jasa yang kita tawarkan. Untuk tahu apa yang relevan, metode apa yang tepat, sering diskusi dengan orang lain terutama dengan customer. Cara berbisnis di era digital ini serba transparan dan akses informasi di mana-mana, cara kerja yang relevan adalah coworking. Kalau dulu semua dalam bisnis serba rahasia, kini berbagi atau berkolaborasi menjadi kunci.
Terima kasih sudah berbagi cerita Mba Faye Alund!
Jadi gimana, apakah kamu tertarik untuk berbagi dan berkolaborasi di coworking space? Atau malah berminat membuka bisnis coworking space sendiri? Sila kunjungi www.kumpul.id atau www.coworking.id untuk lebih banyak cerita tentang coworking.☺
Fransisca Emi
Merdeka Dalam Berkarya
Sudah masuk bulan Agustus! Karena bulan Agustus ini kita merayakan kemerdekaan Indonesia, kita mau bahas tentang merdeka dalam berkarya.
Pintu rezeki orang itu berbeda-beda. Ada yang bekerja dengan menjadi karyawan, pemilik bisnis, freelancer, self-employed atau juga investor. Enggak harus dipilih salah satu loh. Ada juga yang pernah menjalani berbagai pilihan karir ini, seperti narasumber siaran PowerTalk PowerYourMoney Senin, 6 Agustus yang lalu – Glenn Marsalim. Glenn pernah menjadi karyawan di sebuah advertising agency. Meniti karir dari bawah, Glenn berproses menjadi Creative Director yang disegani.
Menurut Glenn, kita perlu uang untuk hidup. Tapi dia tidak mau hidup untuk uang. Karena itulah dia memutuskan menjadi freelancer. Di sini Glenn menemukan kebebasan untuk berkarya dengan mengambil project yang dia suka. Tak cukup hanya menjadi freelancer, Glenn pun menyalurkan bakatnya dengan mendirikan dua bisnis: @mangkokayamid dan #nasiayamjagoan. Bisnis keduanya saat ini sedang vakum karena alasan operasional.
Kalau biasanya freelancer menghindari komitmen utang jangka panjang karena penghasilan yang tidak pasti, Glenn punya pendapat sendiri. Baginya yang terbiasa menjalani gaya hidup sederhana, hidup perlu diisi dengan ambisi. Itulah kenapa ia memberanikan diri mengajukan kredit properti dengan jangka waktu cicilan 5 tahun. Meski mengaku berat menjalani, Glenn mendapatkan hikmah tersendiri. Kedua bisnisnya lahir dari kesulitan membayar cicilan bulanan. Sungguh sebuah perspektif yang unik!
Semua pilihan karir yang dijalani tentu menyimpan suka duka. Saat jadi karyawan, kita memiliki penghasilan yang tetap setiap bulan. Karyawan pun mendapatkan banyak fasilitas pengembangan diri dari seperti training dan coaching dari perusahaan tempatnya bekerja. Saat menjadi freelancer, meski punya kebebasan waktu, kita harus merogoh kocek sendiri untuk mengikuti training yang dibutuhkan. Jadi pemilik bisnis pun ternyata banyak tantangannya. Mulai dari melayani pelanggan yang punya banyak kemauan hingga waktu terbatas karena mengurusi banyak hal. Jadi, kamu pilih berkarya lewat jalur yang mana?
Selain merdeka dalam berkarya, kamu juga harus merdeka dalam mengatur uang. Ini nih tips biar kamu bisa merdeka dalam berkarya dan juga merdeka atur uangnya:
-
- Susun anggaran bulanan. Untuk bisa mengelola cash flow dengan baik, kuncinya adalah membuat anggaran bulanan. Tetapkan pengeluaran tetap per bulan. Jadi enggak masalah kalau penghasilannya naik turun, yang penting pengeluarannya dikunci. Jangan sampai besar pasak daripada tiang.
- Siapkan Dana Darurat. Dana ini berfungi untuk berjaga-jaga kalau terjadi keadaan yang tidak diinginkan, misalnya invoice telat cair. Besaran Dana Darurat ditetapkan berdasarkan pengeluaran bulanan. Untuk single: 4x, menikah 6x, menikah dengan 1 anak 9x, menikah dengan 2 anak/lebih 12x dan freelancer 12x.
- Siapkan proteksi kesehatan, jiwa dan juga dana hari tua. Proteksi dan persiapan pensiun menjadi dua hal yang sering terlupakan. Bekerja sendiri tentunya berarti bahwa kamu bertanggungjawab untuk melindungi diri sendiri. Perlindungan yang wajib kamu miliki adalah asuransi kesehatan. Saat jadi karyawan, asuransi kesehatan kita biasanya di-cover oleh kantor. Nah, saat bekerja sendiri, pastikan proteksi ini tetap ada. Bisa dengan membeli asuransi kesehatan swasta atau minimal BPJS Kesehatan. Selanjutnya, jika kamu adalah pemberi nafkah utama keluarga, pastikan kamu memiliki asuransi jiwa. Yang seringkali terlewatkan juga adalah proteksi sebagai seorang pekerja. Pemerintah melalui BPJS Ketenagakerjaan memiliki 4 program untuk menjamin pekerja yang sejahtera: jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua dan jaminan pensiun. Apakah kamu sudah terproteksi? Apakah kamu yakin bisa pensiun dengan sejahtera? Sudah capek kerja, pastikan kamu bisa pensiun dengan sejahtera.
Ayo terus merdeka dalam berkarya tanpa khawatir besok makan apa. ☺
Fransisca Emi / financial trainer
Liputan Festival Jagoan Finansial 2018
Hai Hai! Masih ingat tentang program sosial Jagoan Finansial? Jagoan Finansial adalah sebuah program yang memberikan pendidikan finansial untuk guru, murid dan orang tua. Program Jagoan Finansial, sudah berlangsung di 5 kota (Jakarta, Ambon, Pekanbaru, Denpasar dan Lampung). Puncak kegiatan ini adalah Festival Jagoan Finansial (FJF). Kegiatan FJF ini merupakan apresiasi kepada guru dan relawan terpilih yang sudah membuat program dan mengimplementasikannya untuk diri sendiri, murid dan lingkungan sekitar.
Pertengahan Juli lalu, tepatnya tanggal 17-19 Juli 2018, Festival Jagoan Finansial (FJF) dilaksanakan di Jakarta.
Seperti apa sih rangkaian kegiatan yang di lakukan dalam kegiatan FJF di Jakarta?
Hari pertama: City Tour
Hari pertama para peserta berkunjung di sekitar area kota tua, seperti museum Bank Indonesia dan museum Bank Mandiri. Senangnya bisa belajar dan berfoto bersama. Selanjutnya, makan siang di kafe Kedai Jakarte yang memanjakan mata dengan bangunan kota pada jaman penjajahan. Peserta juga berkesempatan mengunjungi ruang komunal Facebook di kawasan SCBD Jakarta. Di sini para peserta disambut oleh para narasumber yang mendukung kegiatan ini. Diantaranya ada Bapak Djohan Pinnarwan, Corporate Responsibility Leader dari PWC, Mba Anantya VB, Co Founder dari ThinkWeb dan Ligwina Hananto, inisiator program Jagoan Finansial.
Hari kedua: Full Day Training
Festival Jagoan Finansial adalah tentang menimba dan berbagi ilmu. Di sesi pertama, peserta mempresentasikan hasil program mereka masing-masing. Sesi ini juga diisi oleh narasumber Ibu Chusnul Chotimah, Head of Kampus Guru Cikal. Beliau menjelaskan materi tentang Guru Merdeka Belajar.
Sesi kedua adalah sesi yang paling seru, di mana para peserta diajak bermain board games Labirin Jagoan Finansial – dipandu oleh teman-teman dari PWC. Board games ini adalah salah satu metode yang belajar sambil bermain dengan konsep MBBM: menghasilkan uang, berbagi, berbelanja dan menabung.
Di sesi ketiga, ada teman-teman dari komunitas Sabang Merauke. Mba Ayu Kartika Dewi sebagai Managing Director memberikan materi dengan tema merawat toleransi. Tema ini sangat bermanfaat dan inspiratif dimana para peserta belajar untuk saling bertoleransi terhadap perbedaan.
Lanjut ke sesi ke empat, ada narasumber dari Aethra Learning dengan pembicara Kak Jessica Forlan sebagai Operational Manager. Pada sesi ini, Kak Jessica berbagi ilmu untuk memahami gaya belajar para anak didik. Materi ini sangat membantu para orangtua khususnya para guru karena dapat melihat karakter, sifat, minat dan bakat anak sejak dini.
Terakhir, peserta membuat kelompok berdasarkan tingkatan mengajar untuk menyusun kurikulum program Jagoan Finansial. Sesi ini di bimbing langsung oleh Kak Pia Adiprima, Deputi School Director Sekolah Cikal.
Hari ketiga: Melek Investasi
Hari ketiga adalah hari terakhir kegiatan FJF. Peserta berkesempatan untuk mengunjungi Bursa Efek Indonesia (BEI). Mereka dibekali ilmu tentang bagaimana berinvestasi saham dan kegiatan dalam pasar modal. Para peserta juga mengunjungi TICMI (The Indonesia Capital Market Institute). TICMI ialah pusat informasi dan pelatihan sertifikasi dalam kegiatan pasar modal.
Selesai sudah rangkaian kegiatan FJF yang padat akan ilmu dan pengalaman berharga. Terima kasih kepada para pihak yang sudah mendukung kegiatan sosial ini: Komunitas Guru Jagoan Finansial, PWC Indonesia, QM Financial, Yayasan Pemberdayaan dan Edukasi Financial (YPEF) Quamma dan Facebook Indonesia. Terima kasih pula kepada para narasumber yang telah bersedia berbagi ilmunya. Semoga ilmu yang didapat oleh para peserta bisa bermanfaat dan dibagikan kepada banyak orang.
Salam literasi finansial!
Ridwan Prasetya
Berbisnis Dari Hati Ala Roro Widi Astuti
Berawal dari hobi yoga, Roro Widi Astuti memberanikan diri membuka The Good Prana Studio – sebuah studio yoga di Bekasi. Tak pernah terbayangkan bagi Roro, begitu dia biasa disapa, untuk beralih profesi dari lawyer menjadi seorang pemilik bisnis.
Yuk simak cerita alumni kelas Financial Clinic Bisnis ini membangun bisnis dari hati.
Bagaimana kisah awal mula The Good Prana Studio?
Sejak masih kuliah, saya suka yoga. Hobi ini berlanjut setelah saya bekerja di daerah SCBD Jakarta. Setiap weekend atau libur saya berkunjung ke rumah orang tua di Bekasi. Waktu itu belum ada studio yoga yang cocok jadi ujung-ujungnya selalu kembali ke Jakarta untuk yoga.
Akhir tahun 2017, saya mengikuti Teacher Training Course di Yoga Leaf Bandung di bawah asuhan Teteho (Pujiastuti Sindhu). Awalnya belum ada keinginan untuk membuat studio lho. Bayangan saya, ilmu yang saya dapat bisa digunakan untuk berlatih yoga di rumah tanpa perlu ke studio.
Di training ini, saya bertemu dengan senior waktu SMA, yang sama-sama tinggal di Bekasi. Kami merasakan satu masalah yang sama: sulit mencari studio yoga yang cocok di Bekasi. Singkat cerita, sepertinya memang semesta mendukung, akhirnya kami merencanakan untuk bikin studio yoga di Bekasi.
Siapakah target market utama The Good Prana Studio?
Pasar untuk yoga di Bekasi sebenarnya besar. Namun olahraga dan gaya hidup sehat belum menjadi prioritas rata-rata penduduk Bekasi. Jadi kami mengedukasi setiap peserta untuk menerapkan gaya hidup sehat berkesadaran, sesuai dengan tagline studio kami: Home for Mindful Beings – rumah untuk diri yang hidup berkesadaran. Target utama kami adalah pekerja, baik yang kerjanya di daerah Bekasi ataupun kerja di Jakarta tapi tinggal di Bekasi. Kami juga menyasar ibu rumah tangga dan ibu hamil.
Dengan banyaknya studio yoga yang ada, bagaimana strategi yang digunakan oleh The Good Prana Studio agar menjadi pilihan konsumen?
Saya pernah baca buku Simon Sinek yang berjudul Start With Why. Menurut saya itu buku yang bagus untuk dibaca oleh semua orang, baik yang terjun ke dunia bisnis maupun tidak.
Awalnya kami menentukan kenapa kita membuat studio dengan konsep prinsip hidup berkesadaran. Konsep inilah yang menentukan setiap strategi bisnis studio. Kami mengenalkan diri tidak semata-mata sebagai studio yoga, tapi lebih kepada menyediakan ruang untuk setiap diri dalam memulai langkahnya untuk hidup sehat dan berkesadaran, salah satunya dimulai dengan latihan yoga. Selain yoga, kami juga mengadakan kegiatan-kegiatan yang mendukung perilaku hidup sehat sadar seperti misalnya kegiatan meditasi, sesi relaksasi, sesi hening dan reflektif.
Kami percaya bahwa setiap orang punya rezekinya masing-masing, begitu juga dengan studio kami. Awalnya memang kebanyakan orang yang datang ke studio lebih ke arah ingin memperbaiki bentuk dan postur tubuh. Namun seiring berjalannya waktu, tren peserta yoga berubah dari yang motivasinya hanya ingin kurus dan tidak bungkuk, perlahan-lahan bergeser fokusnya berlatih yoga untuk kesehatan.
Setiap peserta yoga di studio kami selalu kami berikan pemahaman dan edukasi soal yoga dan gaya hidup sehat. Karena kan walaupun dia yoga setiap hari, bahkan dua kali sehari tapi kalau gaya hidupnya berantakan (misalnya sering begadang, makan junk food, dan lainnya) nggak akan ada hasilnya untuk kesehatan. Jadi yang kami tawarkan di studio bukan hanya sekedar jasa untuk berlatih yoga atau berolahraga, tapi juga lingkar dukungan bagi tiap individu untuk memulai perjalanan hidup sehat berkesadaran.
Ke depan, apa rencana Mba Roro untuk The Good Prana Studio?
Target kami mengenalkan The Good Prana Studio kepada masyarakat. Kami punya banyak program kelas dan edukasi yang tujuannya juga untuk mengenalkan prinsip hidup sehat berkesadaran kepada masyarakat luas. Studio kami memberikan tempat buat orang-orang untuk menjaga kesehatannya, tidak semata-mata kesehatan fisik tapi juga kesehatan pikiran dan batinnya.
Mimpi besarnya The Good Prana Studio berkembang jadi semacam pusat edukasi masyarakat (community support center) yang memberikan dukungan (empowerment) dan layanan bagi individu, dan terutama perempuan di setiap siklus hidupnya untuk hidup sehat berkesadaran.
Kisah suka dan duka apa yang Mba Roro alami selama membangun bisnis?
Dibilang “gila!” sama banyak orang. Hahaha. Itu termasuk suka apa duka ya? ☺
Profesi utama saya adalah konsultan hukum (infrastructure/transaction lawyer). Jadi saat saya bilang punya rencana untuk membuat bisnis studio yoga dan mau istirahat dulu jadi full time lawyer, rata-rata orang ekspresinya ya gitu “Gila lo ya!”
Namun alhamdulillah keluarga mendukung. Ibu saya selalu bilang yang penting semua usaha niatnya dulu harus betul, insyaAllah pasti dikasih jalan yang baik. Jadi saya memulai bisnis ini dengan percaya diri. Yang tidak kalah penting, ketemu dengan rekan bisnis yang sama passionate-nya. Jadi klop lah!
Sejujurnya, menjalankan sesuatu dari hati, seperti usaha studio ini, hampir enggak ada dukanya! Saya selalu ingat pesan Ligwina Hananto: “Kalau bisnis itu jangan baper!” Saat ada hambatan atau kendala, sebisa mungkin kami diskusi dan konsultasi untuk mencari solusi yang terbaik. Jadi saling mendukung untuk terus jalan dan maju. Dukanya cuma mampir selewat aja gitu. ☺
Roro adalah alumni FinClicBisnis April 2018 lalu di Jakarta. Manfaat apa saja yang dirasakan setelah mengikuti training?
Manfaat paling dasar adalah menyadari: kalau cuma iseng dan enggak mau ribet, enggak usah bisnis! Pemilik bisnis harus selalu siap mencurahkan pikiran serta tenaga untuk membangun bisnis. Penting untuk belajar mengatur bisnis dan menjaga energi agar tidak draining menjalankan bisnis.
Di #FinClicBisnis semua materi yang diajarkan simpel dan mudah diterima, tapi penting banget untuk diketahui sama setiap orang yang berencana memulai bisnis, atau bahkan yang udah mulai bisnis. Saya belajar bagaimana cara menentukan rencana bisnis, mengukur market share dan menyusun strategi mulai dari keuangan. Pusing lihat angka sama pembukuan. Hahaha.
Semua materi disampaikan dengan cara yang fun. Setelah workshop pun kita masih punya akses kalau mau tanya-tanya atau konsultasi ke QM soal aplikasi materi ke bisnis yang kita jalani. #FinClicBisnis benar-benar menyadarkan saya untuk take the business seriously and ride on it.
Apa saran bagi pembaca QM yang ingin membangun bisnis?
Jika ingin berbisnis pastikan dulu niatnya. Pastikan masalah hidup apa yang mau dipecahkan dengan bisnisnya! Intinya jauhkan angan-angan bikin bisnis biar bisa santai. Karena pada kenyatannya jadi pemilik bisnis itu lebih banyak kerjaannya dibanding jadi karyawan. Tapi tentunya kalau kita suka akan sesuatu dan punya niatan yang baik untuk membantu menyelesaikan masalah hidup orang lain dengan bisnis, insyaAllah bisnisnya bisa berkembang dengan baik.
Seru sekali pengalaman Roro, meninggalkan profesi lawyer demi menjalankan bisnis dari hati. Semoga The Good Prana Studio sukses menularkan gaya hidup sehat untuk diri yang hidup berkesadaran!
Ingin belajar mengelola bisnis seperti Roro? Jangan lewatkan kelas Financial Clinic Bisnis. Ikuti terus updatenya di twitter dan instagram @QM_Financial.
QM Admin
Financial Planning for Millennials
Membahas tentang generasi milenial tentu tak akan ada habisnya. Generasi ini adalah mereka yang lahir di antara tahun 1990an sampai tahun 2000an. Sebagian besar dari mereka sudah memiliki pekerjaan dan penghasilan tetap untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Kaum yang dikenal sebagai generasi yang melek teknologi ini sangat mudah dan cepat belajar. Mereka memiliki gaya hidup yang dinamis karena dibesarkan di zaman yang sudah memiliki kecanggihan teknologi.
Sebagian generasi milenial mungkin sudah mendapatkan edukasi finansial tentang bagaimana mengelola uang untuk masa depan baik dari keluarga, lingkungan maupun dari sekolah, sehingga mereka mampu mengatur keuangannya sesuai prioritas. Namun di sisi lain, banyak juga milenial yang belum dibekali dengan kemampuan untuk mengatur keuangannya dengan baik. Entah itu karena faktor pergaulan atau karena gengsi. Mereka menggunakan uang yang dimiliki dengan sesuka hati untuk memenuhi kebutuhan lifestyle seperti traveling, shopping dan hangout. Semua dijalani sekedar untuk update status di media sosial dan mendapatkan banyak likes. Apakah kamu salah satu diantaranya? Jangan sampai kamu hanya gaya di tampilan tapi keuangannya ngos-ngosan ya! ☺
Awal Juni ini, QM Financial kembali diberi kesempatan untuk memberikan seminar financial literacy. Kali ini pesertanya adalah 100 orang Pegawai Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang usianya termasuk ke dalam generasi milenial. Ligwina Hananto, Lead Trainer QM Financial berbagi strategi dalam mempersiapkan rencana keuangan yang tepat untuk generasi milennial agar dapat mengatur keuangan dengan bijak.
Periksa Kondisi Keuangan
Seperti check up kesehatan fisik, idealnya financial check up dilakukan setahun sekali untuk melihat arus kas dan memeriksa beberapa rasio keuangan dasar seperti perbandingan harta dan utang, rasio aset lancar dan rasio menabung. Dengan begitu, kamu bisa tahu kondisi kesehatan keuanganmu saat ini.
Buat Pos Pengeluaran
Setelah mendapatkan penghasilan, kamu bisa membagi pengeluaran bulanan menjadi 5 pos, yaitu:
- Cicilan utang – maksimal 30%
- Kebutuhan rutin – maksimal 60%
- Pengeluaran sosial – minimal 2,5%
- Menabung dan berinvestasi – minimal 10%
- Pengeluaran lifestyle – maksimal 20%
Dengan memiliki anggaran, kamu bisa mengendalikan pengeluaran sesuai dana yang kamu punya. Jangan sampai besar pasak daripada tiang.
Menabung dan Berinvestasi
Generasi milenial juga harus menyadari pentingnya investasi untuk perencanaan keuangan di masa yang akan datang. Mulailah menabung dan berinvestasi sejak dini untuk memastikan bahwa kamu bisa aman secara finansial di masa pensiun nanti. Sisihkanlah minimum 10% dari penghasilanmu untuk menabung dan berinvestasi.
Gunakan Teknologi Perencanaan Keuangan
Sekarang ini sudah banyak aplikasi finansial yang bisa kamu unduh dari smartphone. Gunakan untuk perencanaan keuanganmu. Seperti kalkulator finansial, teknologi tersebut akan membantu dan memungkinkan siapa saja untuk merencanakan keuangan dan menentukan tujuan finansial dalam satu genggaman tangan.
Jangan Berutang Untuk Hal Konsumtif
Berutang boleh boleh aja, asalkan utang tersebut bisa menjadi aset. Misal utang untuk KPR atau utang untuk membeli kendaraan. Jangan kamu berutang hanya untuk memenuhi kebutuhan lifestyle atau mengikuti tren yang ada. Ingat! Utang itu harus tetap dibayarkan apapun yang terjadi dengan kondisi keuanganmu.
Yuk! Jadi milenial yang gak hanya gaya di tampilan tapi juga gaya di laporan keuangan!
Nita Kurniawati
Pasang Surut Bisnis Di Masa Lebaran
Momen Lebaran yang baru saja berlalu bisa jadi merupakan momen yang paling ditunggu oleh beberapa pemilik bisnis yang omzetnya biasanya meningkat di masa ini. Misal bisnis kue kering, hantaran lebaran, baju-baju muslim dan perlengkapan ibadah. Namun di sisi lain, ada juga bisnis yang justru sepi di masa Ramadan dan Lebaran. Misalnya bisnis pusat kebugaran. Saat puasa orang cenderung mengurangi frekuensi olahraga. Apalagi saat ditinggal mudik Lebaran ke kampung halaman. Otomatis jumlah pengunjung juga menurun. Kamu pemilik bisnis? Bagaimana nasib bisnismu saat masa Ramadan dan Lebaran kemarin? Ikut pasang atau malah surut?
Dua orang pemilik bisnis akan berbagi strategi menghadapi pasang surut omzet di masa Ramadan dan Lebaran. Ada Roro Widi Astuti, pemilik bisnis The Good Prana Studio di Bekasi dan Fitria Hasanah (Ica), pemilik bisnis LCheese Factory Pekanbaru. Mereka adalah alumni kelas Financial Clinic Bisnis yang diadakan QM Financial bulan April yang lalu.
baca juga: Strategi Online L Cheese Cake
Strategi The Good Prana Studio
Ada semacam sugesti bahwa olahraga saat puasa akan membuat haus dan menjadikan kita enggak kuat puasa. Untuk mengatasinya, sebelum bulan puasa setiap instruktur memberikan sosialisasi tips berolahraga yang tidak mengganggu ibadah puasa. Jadwal kelas pun disesuaikan. Kelas-kelas yang agak hardcore ditaruh di sore hari dan setelah jam buka puasa. Pagi hari diisi dengan kelas yang gentle saja.
Agar cash flow tetap bagus ketika puasa, The Good Prana memberikan harga spesial untuk member yang sign up dua bulan langsung pada Mei dan Juni. Selain itu setelah puasa sudah disiapkan kelas-kelas spesial dan juga event yang diproyeksikan bisa menutupi penurunan omzet saat puasa dan lebaran kemarin.
Strategi LCheese Factory
Beda halnya dengan bisnis studio yoga milik Roro, LCheese Factory justru panen order di momen Ramadan & Lebaran. Meski sempat sepi di sepuluh hari awal Ramadan, namun mulai pertengahan hingga akhir Ramadan, LCheese kebanjiran order hampers kue kering dan cake Lebaran. Tokonya bahkan baru tutup jam 10 malam di hari terakhir Ramadan!
Meski omzet melejit, LCheese factory menghadapi tantangan kenaikan harga. Setiap tahun, harga bahan pokok biasanya naik saat Lebaran, termasuk bahan-bahan kue. Ica punya strategi agar harga jual ke pelanggan di masa Lebaran tidak ikut naik. Ia sudah menyetok bahan baku utama cakenya, yaitu cream cheese dari distributor untuk memastikan stoknya mencukupi dan harga tetap terkendali.
Pentingnya proyeksi
Sebagai pemilik bisnis seharusnya kita sudah tahu loh kapan omzet bakal ramai, kapan sepi. Jadi strateginya sudah harus disusun rapi di depan. Itulah pentingnya proyeksi.
Saat menyusun business plan artinya kita membuat proyeksi sales dan biaya per bulan selama setahun penuh. Jadi kita sudah tahu setiap bulan harus omzet harus masuk berapa dan berapa maksimal biaya yang bisa dialokasikan. Kalau targetnya meleset, konsekuensinya apa?
Kalau permintaan terhadap bisnis kita cenderung meningkat di momen tertentu, misal saat Ramadan dan Lebaran, maka ini saat yang tepat untuk menggenjot omzet. Sebaliknya, kalau di momen tersebut bisnis kita sepi, kita harus menutup kekurangan omzetnya di bulan yang lain.
Omzet naik atau turun gak masalah kok. Karena kita sudah memperhitungkannya di awal. Seperti Roro yang membuat program special class setelah Lebaran untuk The Good Prana Studio dan Ica yang menyediakan berbagai kue kering dan hampers LCheese Factory untuk mengoptimalkan omzet di masa Lebaran.
Ingin belajar membuat proyeksi bisnis seperti Roro dan Ica? Ayo gabung di kelas Financial Clinic Bisnis! Ikuti updatenya di twitter & instagram @QM_Financial ya.
QM Admin
Tips Mengatur Penghasilan Tahunan
Bagi seorang karyawan, mendapatkan bonus tahunan merupakan sesuatu yang ditunggu-tunggu. Apalagi jika penerimaan bonus tersebut berbarengan dengan uang cuti tahunan dan Tunjangan Hari Raya (THR). Sebuah jumlah yang tentu tak sedikit dan membutuhkan pengelolaan keuangan yang baik. Jangan sampai penghasilan tahunan ini habis tak bersisa tanpa kita tahu tujuannya.
Bulan ini, QM Financial berkesempatan untuk mengadakan seminar pengelolaan keuangan ‘ AYO ATUR UANGMU’ di HSBC Indonesia. Ligwina Hananto, CEO dan Lead Trainer QM Financial memberikan edukasi pengaturan keuangan pada saat mendapatkan bonus, THR dan uang cuti yang datang bersamaan.
Ada empat hal yang harus diperhatikan dalam mengelola penghasilan tahunan ini, yaitu:
- Dahulukan Bayar Utang. Sebelum menggunakan penghasilan tahunan untuk pengeluaran apapun, yang wajib didahulukan adalah membayarkan UTANG! Jika masih ada saldo utang dan kita malah menggunakan dana yang ada untuk membeli keperluan yang lain atau berlibur, maka efeknya cash flow akan terganggu. Ingat berani berutang wajib membayar!
Baca juga: 5 Langkah Merdeka dari Utang - Konsep Matching. Konsep matching ini adalah menjadwalkan pembayaran pengeluaran bulanan dan tahunan yang sesuai dengan pendapatan bulanan dan pendapatan tahunan. Buatlah daftar dan rincian pengeluaran untuk pengeluaran bulanan dan tahunan, kemudian bedakan pembayarannya dengan penghasilan bulanan dan tahunan.Pengeluaran bulanan contohnya seperti pengeluaran untuk rumah tangga, transportasi, biaya SPP bulanan anak, pekerja rumah, dan pengeluaran pribadi. Pengeluaran ini diambil dari gaji bulanan. Sedangkan pengeluaran tahunan seperti contohnya, asuransi, belanja hari raya, uang tahunan anak, kurban, PBB dan, STNK kendaraan dibayar dengan penghasilan tahunan.
- Diskusikan dengan pasangan. Keuangan keluarga sebaiknya disepakati bersama. Oleh karena itu penting sekali berdiskusi dengan pasangan mengenai pengeluaran bulanan dan tahunan termasuk juga dengan pengeluaran untuk menabung/berinvestasi atau jalan – jalan.
Baca juga: #BiasaJadiBaik Ngobrolin Uang dengan Pasangan - Ayo Berinvestasi. Setelah membuat daftar pengeluaran bulanan dan tahunan, maka mulailah menabung/berinvestasi sesuai tujuan finansial yang ingin dicapai. Tujuan finansial yang paling penting untuk dijadikan tujuan menabung atau berinvestasi adalah Dana Darurat, Dana Pendidikan, dan Dana Pensiun. Setelah memenuhi 3 tujuan finansial utama tersebut barulah sisa dana bisa dialokasikan ke tujuan finansial lain, misalnya Dana Liburan, Dana Renoovasi Rumah/Dapur, atau tujuan finansial lain sesuai dengan minat masing-masing.
Baca lebih lanjut di sini:
(http://qmfinancial.com/2017/12/menghadapi-tahun-2018-dengan-dana-darurat/)
(http://qmfinancial.com/2016/09/5-kesalahan-orangtua-dalam-menyiapkan-dana-pendidikan/)
(http://qmfinancial.com/2015/07/membuat-dana-pensiun-sendiri/)
Nah itu tadi empat tips untuk mengelola penghasilan tahunan berupa bonus, uang cuti dan THR yang datang bersamaan.
Kamu punya kebutuhan pelatihan finansial seperti apa? Sila hubungi tim QM Project di 0811 1500 688 untuk mendiskusikan program sesuai kebutuhanmu. ☺
Mia Damayanti/ Financial Trainer
Jagoan Finansial Lampung: Menabung itu Memberikan Harapan Hidup
Hai! Setelah Bali, bulan Maret lalu Jagoan Finansial kembali beraksi. Kali ini kota yang kami kunjungi adalah Lampung Utara. Ada apa dengan Lampung Utara? Di kota inilah Jagoan Finansial kami yang pertama – Bapak Muhammad Rif’an – tinggal dan berkarya.
baca juga: Berbagi Tak Pernah Rugi
Pak Rif’an, begitu dia biasa disapa, adalah seorang guru kimia dari sekolah Madrasah Aliyah yang juga pemilik Pesantren Miftahul Ulum di Lampung Utara. Perjumpaan kami dimulai tahun 2016 saat Quamma Project mengikuti kegiatan pendidikan yang bernama TPN (Temu Pendidik Nusantara). Dalam kegiatan ini kami membuka kelas literasi keuangan yang diikuti oleh 5 peserta, salah satunya Pak Rif’an ternyata ‘nyasar’ masuk ke kelas kami.
baca juga: Semua Murid Semua Guru
Tiga bulan kemudian, melalui pesan singkat Pak Rif’an mengirimkan foto dan cerita kegiatan yang dilakukan oleh santrinya. Tema yang diambil adalah menabung. Para siswa diminta menabung untuk bisa mengikuti study tour ke pesantren Darul Quran dan mengunjungi Monumen Nasional. Dalam pesan singkat itu Pak Rif’an bercerita bahwa menabung itu menimbulkan harapan hidup. Selama ini, Pak Rif’an merasa mengajar kepada murid yang tidak memiliki cita-cita. Ternyata mereka bisa kok menabung untuk mewujudkan suatu cita-cita: mengunjungi Jakarta. Dari sini Pak Rif’an semakin bersemangat dan bekomitmen untuk bisa mengajarkan dan berbagi ilmu finansial kepada lebih banyak orang dan lapisan masyarakat.
Akhir tahun 2017 Program Jagoan Finansial mendapatkan dana hibah dari Australia Global Alumni (AGA) dan MRA Group untuk bisa menjalankan program di Kota Ambon dan Lampung. Kami pun mengajak Pa Rif’an untuk mengajar Jagoan Finansial di Ambon. Nah kini saatnya Jagoan Finansial hadir di Lampung Utara, tepatnya di Bukit Kemuning yang berjarak 5 jam perjalanan darat dari Bandara Raden Intan II.
Elemen utama yang menjadikan program Jagoan Finansial dapat berkelanjutan adalah ketersediaan pihak lokal yang siap menjadi penyelenggara di area-area kerja. Termasuk dalam tim kami adalah para pegiat pendidikan asli area lokal yang mengerti kondisi lapangan di area masing-masing. Lebih dari itu setiap tim lokal kami ini memiliki pengalaman edukasi yang cukup luas sehingga program dapat terus termonitor perkembangannya. Salah satunya adalah Pesantren Miftahul Ulum di Lampung Utara yang dikelola oleh Pak Rif’an.
Untuk program Jagoan Finansial Lampung ini, survei dibantu oleh tim Pak Rif’an. Selain tim dari Quamma Project, kami juga mengajak Kak Stanley Ferdinandus dari Komunitas Heka Leka Ambon untuk ikut serta.
Selama 2 hari dilakukan Training of Trainer kepada 30 guru, workshop untuk santri, dan juga workshop di 3 sekolah, yaitu SD Islam Miftahul Ulum, SMA Islam Miftahul Ulum, dan SD Islam Darul Hasanah dengan 50 guru.
Bahagia sekali bisa hadir di kegiatan Jagoan Finansial Lampung Utara. Salah satu cita-cita saya adalah sekolah di pesantren dengan harapan bisa jadi Ustazah. Rasanya seperti mimpi bisa tinggal di lingkungan santri meskipun hanya 3 hari 2 malam.
Terima kasih untuk Pak Rif’an dan Bapak Ibu Guru di Lampung Utara yang sudah mengikuti program Jagoan Finansial. Semoga ilmu yang sudah diajarkan bisa bermanfaat, baik bagi diri sendiri maupun diajarkan kembali kepada lebih banyak orang.
Tertarik untuk mendukung Jagoan Finansial? Kamu bisa berdonasi via board game Labirin Jagoan Finansial. Board game ini adalah metode untuk mengenalkan edukasi keuangan kepada para murid dengan cara yang menyenangkan. Labirin Jagoan Finansial adalah wujud pengenalan konsep finansial dasar MBBM: Menghasilkan uang, Belanja, Berbagi, dan Menabung.
Untuk setiap paket donasi, kamu akan mendapatkan satu (1) board game dan mendonasikan satu (1) board game untuk dikirimkan ke sekolah mitra. Harga 1 paket donasi Rp200.000. Kami masih dalam proses fundraising untuk produksi. Maka saat ini proses pendaftaran donasi dulu – kami melakukan pengkoleksian dana donasi jika produksi sudah berjalan. Sila klik link ini untuk berdonasi: LABIRIN JAGOAN FINANSIAL
Yuk! Bantu kami mendukung lebih banyak Jagoan Finansial ke seluruh penjuru negeri.
Marhaini/ Financial Trainer